by

Ngalap Berkah Muktamar

Oleh : Nurbani Yusuf

Jika antum jadi penggembira atau peserta Muktamar bulan Nopember di Solo nanti— kemana tempat pertama kali di tuju ? Pasar Klewer, Kraton Mangkunegaran, Mall atau tempat wisata lainnya?

*^^^^*

Pernahkah terpikir bisa berjabat atau berta’dzim kepada para ulama Muhammadiyah yang kebetulan sedang membikin halaqah — syukur minta di doakan agar pulang mendapat keberkahan

Bukankah pada Muktamar Muhammadiyah di Solo nanti dan muktamar-muktamar sebelumnya telah berkumpul para ulama, cerdik cendekia dan para bijak bestari Muhammadiyah di seluruh dunia? Bahkan para wali karomah yang terdeteksi atau tidak, berkumpul bersama. Sungguh keberkahan telah tercurah. Dan sungguh tidak untuk dilewatkan begitu saja.

Muktamar adalah halaqah terbesar ulama Persyarikatan— ini yang sering luput dari perhatian sebagian kita. Muktamar hanya dipahami leterljck— ritual lima tahunan memilih calon ketua lewat biting suara dilanjut prosesi pembukaan dan penutupan. Tersenyum, pulang dan capek —tapi apa yang kita dapatkan ?

*^^^^^*

Sungguh naif kalau Muktamar hanya dipahami sebagai media memilih 13 formatur untuk ditetapkan siapa yang bakal jadi Ketua PP berikutnya — lantas apa bedanya dengan Pilpres, Pileg, Pilgub atau lainnya.

Menemukan kembali spiritualitas muktamar bukan hal mudah. Apalagi ditengah arogansi rasionalitas dan karakter puritan yang terus menggurita di kalangan sebagian para aktifitis Persyarikatan. Cukup merepotkan, butuh kerja keras untuk memahamkan , bahkan terkesan menutupi hikmah yang layaknya bisa diambil.

Kenapa berta’dzim kepada para ulama Muhammadiyah dipahami sebagai kultus ? Dan berta’dzim dianggap sebagai syirik ? Insya Allah kami bisa memahami dan mampu menjaga niat. Paradoksnya, bukan keberkahan ulama sebagai oleh-oleh tapi justru kaus, tas atau marchandes lainnya yang ditumpuk dibawa pulang. Sungguh menyedihkan —

*^^^*

Insya Allah — Saya akan datang beserta rombongan jamaah Padhang Makhsyar, lupakan sejenak gedung editorium megah, hall super mewah, deret ratusan perguruan tinggi dan rumah sakit berkelas, internasionalisasi, purfikasi dan si-si yang lain untuk merendah mencium tangan Pak Amien Rais, Pak Din, Pak Haidar, Pak Wawan Gunawan, Pak Syamsul, Pak Saad dan berziarah ke makam Kyai Dahlan, Pak AR dan Buya Syafi’i —- dan para ulama Muhammadiyah lainnya.

Sumber : Status Facebook @nurbaniyusuf

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed