Oleh : Yuswo Hady
Selama seminggu terakhir Indonesia mulai “masuk orbit” sebagai 3 besar negara penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Dampaknya, satu-persatu negara2 mulai melarang warganegara Indonesia masuk ke negara2 tsb. Singapura n UEA misalnya, mulai besok melarang warganegara Indonesia masuk.
Ketidakmampuan menanggulangi pandemi dan aksi pelarangan ini punya dampak fatal kepada NATION BRAND Indonesia di mata dunia. NATION BRAND mencerminkan citra n reputasi suatu negara di mata masyarakat internasional yang memungkinkan negara tersebut unggul dalam menarik TTI (Trader, Tourist, Investor). NATION BRAND terbentuk oleh PERSEPSI yang kemudian menjadi REALITAS dibenak konsumen, yaitu masyarakat international, terutama para traders, tourists, investors.
PERSEPSI ini muncul karena berbagai faktor: kekayaan budaya, kondisi masyarakat, kemampuan menarik investasi, pariwisata, ekspor, dan kemampuan GOVERNANCE pemerintah (see: Anholt). Di era pandemi, DOMINANT FACTOR pembentukan nation brand adalah faktor terakhir GOVERNANCE, yaitu MANAJEMEN & KEPEMIMPINAN negara dalam menanggulangi krisis pandemi. Kenapa saya sebut DOMINANT FACTOR? Karena citra buruk yang tercipta karena ketidakmampuan pemerintah dalam menanggulangi krisis pandeni bisa MENEGASIKAN elemen2 nation brand yang lain.
GOVERNANCE pemerintah dalam menangani pandemi menjadi semacam “GATE” bagi masyarakat dunia untuk bisa melihat elemen2 nation brand yang lain. Artinya, sehebat apapun kekayaan budaya, keramahtamahan masyarakat, or keindahan destinasi wisata, semua itu pupus “ambyarrr” kalo Indonesia sudah dipersepsi sebagai “SARANG” COVID-19 akibat MIS-MANAGEMENT & MIS-LEADERSHIP pemerintah. “Nila setitik, rusak susu sebelanga”. Mengingat krusialnya GOVERNANCE dalam pembentukan NATION BRAND Indonesia di masa pandemi, mari seluruh anak bangsa, kita bantu pemerintah melenyapkan pandemi dr muka bumi Indonesia.
Pemerintah tak bisa sendiri, butuh dukungan kita semua. NATION BRAND Indonesia sedang tidak baik-baik sajs. NATION BRAND Indonesia sedang di ujung tanduk.
Sumber : Status Facebook Yuswo Hady
Comment