by

Musnahkan Parasit Negara

Kemarin dulu, tak ada dokter berani mengambil tindakan operasi seperti ini. Ada perlawanan sangat kuat yang dapat membuat sang dokter didorong dan jatuh.

Hari ini, siapa sangka si kurus kering ini memiliki kekuatan luar biasa? Siapa sangka Presiden yang diolok dengan plonga plongo mampu membalikkan keadaan yang diangap tak mungkin?

Bukan satu, tapi tiga orang jendral Polisi sepertinya akan menjadi korban pemotongan atas operasi besar ini. Bukan cuma jaksa dengan posisi rendah, siapapun yang bermain api dijamin hanya tinggal tunggu waktu untuk terbakar dengan teriak kesakitan.

Kali ini, operasi besar pemotongan organ tak dapat disembuhkan itu sedang berjalan. Akan tetap ada perlawanan, namun Presiden sudah tidak peduli. Sebesar apapun perlawanan itu, hanya jerit dan keras teriak kesakitan akan kita dengar.

Kepolisian dan Kejaksaan adalah ujung tombak wajah hukum kita. Mereka yang bekerja disana seharusnya adalah para kaku tak mudah bengkok. Para idealis tak mudah silau.

Untuk itulah mereka dibayar. Untuk itulah mereka memiliki dan diberi kewenangan sedemikian besar.

Bagaimana seharusnya virus berbahaya di perlakukan agar tak lagi menulari orang lain, potongan organ itu harus dimusnahkan. Dibakar, atau diperlakukan dengan sangat spesifik, adalah keharusan.

Demikian pula oknum Jaksa dan oknum polisi tersebut, seharusnya hukuman terberat harus dijatuhkan kepada mereka tanpa pandang bulu lagi. Tanpa kenal apa itu kasihan.

Sudah selayaknya mereka yang paham akan hukum dan kemudian sengaja melanggar, mendapat hukuman yang lebih berat daripada mereka yang tak mengerti, apalagi mereka yang seharusnya menjaga.

Mereka para penjaga dan penegak hukum memiliki dua keistimewaan, mengerti hukum, dan dibayar sebagai penegak hukum. Mereka adalah orang-orang istimewa. Mereka dibayar karena keistemewaannya.

Haruskah mereka orang-orang istimewa ini dihukum secara istimewa dan lebih berat dibanding dengan siapapun karena melanggar sumpah jabatan sekaligus berkhianat kepada negara dan rakyat, seharusnya memang demikian.

Tak ada alasan karena jasa-jasa masa lampaunya. Tak perlu ada alasan apapun lagi karena dia tak lebih dari seonggok daging dan organ busuk yang sudah dipotong. Dia harus dimusnahkan agar tak lagi datang sebagai sumber penularan dan ancaman infeksi yang lebih parah lagi.

Haruskah dan mampukah Jokowi, itu sangat terkait erat dengan dukungan sekaligus tuntutan kita sebagai warga negara. Jangan biarkan Presiden baik ini sendirian. Dukung dengan cara apapun.

Anda mampu menulis, tulislah. Anda punya jaringan dan mampu membuat viral sebuah dukungan, viralkan!

Tak ada hal kecil apalagi terlalu kecil bagi sebuah kebaikan, tak pernah ada kata sia-sia disana. Selalu akan memiliki arti, apalagi bila demi negara yang kita cinta, Indonesia.

Just do it!
.
.
.
Rahayu
Sumber : Status Facebook Karto Bugel

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed