by

Meragukan Agama Sendiri, Bolehkah?

Aan: Hai Mentari.. Selamat menikmati liburan lebaran ya…
Waaahh kereen bacaanmu. Begini.
Menurutku, kita selalu punya ruang untuk meragukan apapun, termasuk agama. Aku melihatnya hal itu bagian dari pendewasaan imani. 
 
Perbudakan, perang, poligami, aahh…. Kamu tahu, betapa sulitnya aku sendiri menghadapi hal2 tersebut dalam konstelasi keimanan dan keislamanku. 
 
Aku tidak tahu apakah aku harus bersedih atau gembira dengan situasimu saat ini. Namun menurutku tugas utama manusia adalah menjadi manusia; memanusiakan manusia –tak peduli ia punya agama atau tidak; berpoligami atau tidak; percaya kuburan atau tidak, atau yang lain ya…
 
Intinya, tugas kita adalah BERBUAT BAIK (menjadi rahmat bagi semuanya) sebagaimana tugas Gusti.
 
Maka, aku sangat bersedih manakala situasimu saat ini memengaruhimu menjalankan tugas sebagai manusia. 
 
Teruslah meragukan keimananmu NAMUN jangan pernah RAGU sedetikpun untuk menjalankan misimu sebagai manusia ya. 
 
Thank youuu
 
Mentari: Terharu sy bacanya gus..
Makasih banyak pencerahannya.
 
Sumber : Status Facebook Aan Anshori

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed