by

Mengapa Brunei Sanggup Kendalikan Covid?

Oleh : Jumrana Sukisman

Sejak Pandemi Covid19 masuk Brunei Darussalam pada Maret 2020 hingga saat ini hanya ada 282 kasus dgn jumlah yg meninggal 3 kasus. Sudah setahun ini, tidak ada kasus penularan lokal yg ditemukan. Umumnya kasus yg terjadi karena penduduk atau WNA yg positif dari luar negri. Itupun langsung masuk karantina 14 hati dan berada dibawah pengawasan otoritas setempat. Ini upaya utk mengantisipasi penularan pada warga setempat. Jadi jgn heran bila warga Brunei sudah dpt hidup New Normal. Hidup normal dgn prokes.

Tentu saja untuk sampai pada kondisi seperti ini ada upaya penuh dari pemerintah di sana dan kepatuhan tanpa protes dari penduduknya. Pada saat Pandemi terjadi di Maret 2020, dgn sigap Pemerintah Brunei menutup perbatasan dgn Malaysia. Menutup Bandara, bahkan tdk mengijinkan penerbangan transit di negara tsb. Warga dilarang travel ke luar negri kecuali essential travel, sekolah ditutup (dilakukan scr daring), rumah ibadah, musholah dan mesjid ditutup, pusat perbelanjaan ditutup, rumah makan buka tapi hanya melayani take away, majelis2yg mengumpulkan org dilarang, pesta pernikahan dilarang, semua wajib prokes. Pemerintah juga mendirikan pusat Karantina Covid19, membuat tim pengawasan orang asing dan orang yg terpapar Covid19.

Hasilnya, Mei 2020 Brunei dinyatakan bebas Covid19. Hanya 2 bulan dan penduduk Brunei sdh hidup seoerti biasa tetapi dgn tetap mengikuti arahan pemerintah. Pada Agustus 2020, Brunei jg sdh mempersiapkan program Vaksin utk penduduknya. Ada tiga vaksin Covid-19 yang digunakan di sana, yaitu vaksin Oxford-Astrazeneca, vaksin Pfizer-BioNTech, dan vaksin Sinopharm.Berbeda dgn di Indonesia, di Brunei teori konspirasi ttg Covid19 nggak populer, nggak ada ahlinya ahli, apalagi dokternya dokter, dan dokter jadi-jadian, gak ada juga ulama atau ustadz yg marah-marah dan mengecam pemerintah.

Penduduknya patuh dan disiplin. Di Brunei, semua kepala distrik patuh pada pemerintah. Nggak seperti di Indonesia, kepala daerahnya kadang mbalelo dan suka-sukanya mereka. Malah ada yg nantang-nantangin Covid19.Semoga kita bisa seperti Brunei. Pemerintah dan masyarakat bersatu, bersama-sama melawan Covid19.*Tentu sj tulisan ini tdk menafikan jumlah penduduk Brunei Darussalam yg sedikit dan luas wilayahnya yg kecil dibandingkan Indonesia. Tetapi kepatuhan dan ketaatan penduduknya pd pemerintah boleh diacungi jempol.

Sumber : Status Facebook Jumrana Sukisman

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed