by

Mempertanyakan Loyalitas

Oleh : Hendy Mustiko Aji

Saya pernah buat tulisan berbahasa Inggris tapi belum terpublikasikan. Intinya saya menyampaikan bahwa konsep Loyalitas itu harus didefinisikan ulang.

Di beberapa organisasi, khususnya organisasi perguruan tinggi, Loyalitas itu hanya didefinisikan berdasarkan tenure atau lama kerja aja tanpa melihat impact kontribusinya. Dah gitu dikasih penghargaan lagi. Dikasih tepuk tangan pula.

Di perguruan tinggi tuh, ada dosen yang mengabdi di satu tempat sampe puluhan tahun, bahkan seumur hidupnya, tapi ya gitu-gitu aja.

Ngajar ya gitu-gitu aja, bahkan seringnya gak niat. Asistennya malah yg disuruh ngajar.

Penelitian dan publikasi ya gitu-gitu aja. Malahan kaga pernah. Cuman ngandelin bimbingan skripsi atau tesis mahasiswanya aja.

Pengabdian masyarakat ya cuma numpang nama aja gitu. Nebeng kalo ada program PengMas. Ngomong 20 menit tp normatif di depan masyarakat desa. Masyarakat desanya juga antara dua, (1) gak paham dia ngomong apa, (2) udah tahu dari dulu apa yang dia sampein. Lha wong normatif.

Konsep loyalitas itu harus memberikan dampak strategis yg menguntungkan bagi organisasi. Kalo bicaranya perguruan tinggi, ya SDM perguruan tinggi (which is Dosen) harus berkontribusi dalam kerjaannya untuk meningkatkan kualitas dari perguruan tinggi.

Kualitas kan perlu ukuran. Let say, satu diantaranya adalah akreditasi atau peringkat. Maka, dosen ya kerjanya gak bisa “as is”, tapi harus membantu meng-upgrade organisasi dalam poin2 akreditasi/pemeringkatan.

Dosen yang mengabdi seumur hidupnya utk perguruan tinggi tapi gitu-gitu aja menurut saya ya BUKAN dosen yg loyal, tapi benalu. Barnacles. Lha, gak ngasih dampak tapi digaji mulu. Kurang benalu apa coba.

Dosen yang berkerja selama 5 tahun di satu perguruan tinggi, tapi dampaknya sangat signifikan bagi kualitas perguruan tinggi baru tuh bisa dikasih reward sebagai dosen yang LOYAL. Meskipun setelah itu dia pindah ke perguruan tinggi lain.

Tapi nih, sekarang mah prakteknya kagak gitu.

Dosen berprestasi dan berdampak signifikan bagi perguruan tinggi, terus pindah ke tempat lain setelah beberapa tahun, langsung dicap GAK LOYAL, mata duitan.

Zaman dah beda sekarang…

Gak ada lagi konsep harus kerja harus di satu tempat sampe seumur hidup.

Gak boleh lagi maksa-maksa seseorang harus mengabdi di satu organisasi, kalo resign harus bayar denda ratusan juta atau miliaran.

Loyalitas itu tentang impact dan kontribusi, bukan sekedar lama kerja.

HMA

Sumber : Status Facebook Hendy Mustiko Aji

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed