by

Memaknai Perjumpaan Prabowo dan Ganjar Pranowo

Oleh : Ahmad Topeng

Akhir pekan lalu, presiden Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Kebumen Jawa Tengah. Kunjungan itu untuk panen raya padi. Keunikan kunker kali ini hadirnya Gubernur Jawa Tengah dan Menteri Pertahanan, yang mendampingi presiden. Apakah itu kegiatan biasa? Untuk Ganjar Pranowo bisa jadi. Namun bagi Prabowo Subianto, apa urgensinya seorang menteri pertahanan turut dalam kunker panen raya padi? Jelas sekali ada pesan yang hendak disampaikan presiden pada kita, rakyatnya.

Nampaknya 2 orang ini yang benar-benar didorong, untuk berkontestasi di Pilpres 2024. Apakah sebagai lawan atau sebagai kawan. Tentu tidak mudah memprediksi keduanya bakal bekerjasama. Kita tahu Ganjar berasal dari PDIP, partai yang bisa mengusung kadernya sendiri di pertarungan Pilpres mendatang. Memiliki pengalaman yang memadai sebagai kepala daerah, bahkan elektabilitasnya stabil di 2 tahun terakhir. Satu hal yang sulit dibantah, potensi menangnya besar karena jaringan relawan yang paling siap adalah relawan Ganjar.

Pertanyaannya, relakah Prabowo di 2024 hanya menjadi wakil Ganjar? Selain usia, jabatan di parpol, jaringan internasional, serta memiliki partai, adalah unsur yang diprediksi ketidakmungkinan Prabowo jadi cawapres Pranowo. Masih ada juga soal kekuatan kapital, yang juga hampir tidak bisa disaingi oleh orang nomor 1 di Jawa Tengah itu.

Tipologi atau kepribadian 2 orang ini juga berbeda. Berbasis politisi, tentu Ganjar Pranowo lebih siap menghadapi tekanan-tekanan yang datang padanya. Sementara Prabowo tumbuh dari keturunan konglomerat, tidak pernah secara benar-benar merasakan perjuangan hidup. Pertanyaan sederhananya, bagaimana bisa prabowo merasakan penderitaan rakyat jika dia sedari kecil bergelimang harta? Apa yang mau diperjuangkan Prabowo untuk rakyat kecil?

Maka dari itu, hadirnya Ganjar Pranowo sebagai representasi rakyat biasa itu jadi kunci. Bisa dilihat jika diajaknya kedua orang tersebut dalam sebuah kunker presiden menandakan pak Jokowi hanya membatasi kedua orang itu yang bakal bertanding. Yang lainnya cukup jadi penonton. Kalau sekarang merasa pede bisa berbuat banyak, silahkan saja. Sebab dukungan riil publik akan terbukti dibilik suara bukan didepan panggung kampanye.

Sumber : Status Facebook Ahmad Topeng

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed