by

Media Jorok

Oleh : Ahmad Sarwat

Jorok disini maksudnya bukan media berkonten pornografi, tapi jorok itu maksudnya kotor tidak bersih. Rinciannya sebagai berikut :

1. Sampah Iklan. Saya tidak habis pikir, bagaimana media besar dan mainstream hari ini dipenuho iklan, sampai menutupi konten berita. Padahal web itu milik kantor berita beneran, bukan abal-abal. Tapi iklannya benar-benar bikin mual. Kalau saya jadi owner media itu, pasti saya hilangkan semua iklannya. Saya sendiri punya website yang saya kelola sendiri. Sama sekali tidak saya pasangin iklan. Jadi kalau ada yang mengakses web saya, tak akan terganggu oleh iklan yang berseliweran.

2. Boros Klik. Satu berita yang pendek banget, ternyata harus dibikin jadi dua sampai tiga halaman. Ketahuan banget mau ngejar klik yang banyak. Cara ini memang modus jualannya portal berita, biar terkesan kliknya banyak. Konyolnya lagi, begitu diklik, iklannya nongol lagi.

3. Judul Bombastis. Media abal-abal zaman dulu sekelas koran Lampu Merah memang kacau banget. Judulnya amat sangat bomsabis dan provokatif. Kita bisa menilai orang cuma dengan melihat bacaannya. Kalau dia baca koran macam lampu merah itu, kita jadi tahu profilnya. Orang macam apa dia.Ternyata media mainstream hari ini turun derajat banyak memainkan trik jorok macam itu. Seringkali antara judul dengan isi sama sekali tidak nyambung.Bahkan kampungan sekali bikin judul yang ngeprank. Dari sisi jurnalistik, gaya itu sangat menurunkan martabat jadi selevel majalah dinding anak SMP.

oOo

Secara umum saya merasakan kualitas jurnalisme media online kita saat ini sedang terpuruk dan terjun bebas. Entah karena kurang dana, atau SDM nya abal-abal. Atau memang trendnya bergeser. Entahlah. Tapi yang saya rasakan memang nampaknya media-media itu terpaksa cari duit dengan tata cara yang kasar sekali. Dan . . . jorok.

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed