by

Mbah AR, Belajarlah Dari Jokowi

Kenyang makan asam dan garam dalam urusan politik ternyata tidak membuatmu makin bijak mbah. Sementara kamu berkutat mengelus-elus kejayaan masa lalu, Jokowi yang sekampung halaman denganmu konsisten menatap ke depan baik sebagai Walikota, Gubernur maupun yang paling mencolok menjadi Presiden.

Lihatlah Jokowi dengan pandangan, hati dan nalar yang jernih, mbah. Kemudian temukan sebuah alasan yang tepat untuk membenci dan memusuhinya. Alasan yang tepat, mbah bukan hoax dan informasi yang belum tentu kebenarannya. Bukankah orang yang cerdik cendekia dan paham serta mendalami agama identik dengan orang yang jiwanya tenang, tidak gelisah ? Tanyakan pada dirimu mbah kenapa jiwamu justru resah dan gelisah ?

Apakah kamu belum bisa menerima kenyataan mengapa Jokowi yg dulunya nobody, hijau dalam politik, kalah pamor dalam intelektualitas dan ilmu agama justru menjadi pilihan rakyat ? Jokowi dan kamu yang sama-sama berasal dari kota Solo sama-sama menapaki jalan politik dengan intensi dan determinasi yang berbeda. Hasilnya pun berbeda. Kamu terpenjara dan menjadi milik masa lalu sedang Jokowi berjalan menuju dan menjadi milik masa depan.

Andai kamu menyisakan ruang dihatimu untuk rendah hati, tentu banyak yang dapat kamu pelajari dari sosok Jokowi. Dihina, dicaci, dibenci dan difitnah namun dengan ikhlas hati mengatakan “aku ra popo” sembari terus bekerja untuk rakyat. Tidakkah kamu bertanya-tanya spiritualitas macam apa yg dihayati oleh Jokowi yang seakan tidak kenal lelah bekerja dan menyapa rakyatnya di seluruh Nusantara ?

Mbah, manfaatkanlah waktumu di usia senjamu untuk menjadi guru dan teladan bangsa. Masih ada waktu untuk itu. Bangsa ini membutuhkan banyak guru bangsa yang mampu memberikan teladan, ujaran-ujaran sejuk dan pesan-pesan kebijaksanaan. Terlalu banyak provokator, bigot, demagog serta pengujar kebencian yang mencemari nurani rakyat dan akal sehat. Mbah, keluarlah dari kubangan sampah itu atau kamu akan tenggelam di dalamnya. Belajarlah dari Jokowi dan bersahabatlah dengannya.

Sumber : Status Facebook Guntur Wahyu Nugroho

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed