by

Lawan Intoleransi Di Group Whatsapp

Kebanyakan hoax, hate speech, dan selalu partisan. Saya menyebut mereka ‘jihadisss’. Pakai 3 huruf S. Selalu Sangat Semprul !.

Ndak ngerti empan papan. Waktu, tempat dan situasi. Jihadisss memang tidak kenal waktu, tidak kenal malu, sekaligus tidak kenal logika dan pikiran. Nurut mereka ini jihad tegakkan agama, surga balasannya. Apalah arti teman dan saudara.

Kalimat pembuka atau akhirannya khas, copypaste dari grup sebelah, sebarkan, kalau ndak suka silakan didelete. Tiap waktu sembahyang kirim postingan 5 kali sehari, silakan penuhi mesjid. Bahkan tengah malam. Ajakan tahajud !

Lha wong sudah sama2 hampir tua kok masih diingatkan. Sudah telat lah. Yang ‘rusak’ kalau ndak dapat hidayah ya susah jadi bener lagi. Bagi saya itu tak lebih ‘riya’. Ibadah yg dipamerkan.

Kita sering dengar berita bom bunuh diri di mesjid dan pasar. Sekolah disasar bom. Masih ingat Malala, remaja pelajar cantik Pakistan yg kepalanya jadi sasaran tembak orang yg menyebut dirinya ‘Pembela Islam’ ?

Seperti itulah tingkah mereka para ‘jihadisss’ dalam grup WA. Dalam skala lebih ringan dan kecil. Tapi kalau mereka ‘kuat’ dan ‘membesar’ apalagi jika berkuasa, langkah para ‘mujahid’ Timur Tengah bukan tidak mungkin jadi panutan.

Makanya saya lawan !
Tak ingin teman2 jadi ketularan. Sayang juga banyak yg diam. Jaga harmoni perkawanan. Padahal para ‘jihadisss’ setiap ada kesempatan bertingkah menyingkirkan etika persahabatan.

Hhhhhhh ! 

Sudah 4 atau 5 grup WA saya tinggalkan. Karena saya juga tak suka ada sekelompok orang yg secara tidak adil mendiamkan faham ‘kejahatan’ dan ‘kebodohan’.

Suatu ketika, khotib saya tanya, setelah jumatan usai, darimana datangnya data umat Islam cuma tinggal 70% yg tadi dia khutbahkan, dari grup WA dan portal2 yg ‘begituan’, jawabnya 

Saya tegur jadi debat kusir berkepanjangan. Karena sang khotib ‘ngeyel’ tanpa beban dan tanpa bahan. Kucluk !

Sejak itu jika jum’atan selalu datang hanya setelah iqomat dikumandangkan. Tak peduli lagi pahala apa yg saya dapatkan. Unta atau ayam, atau bahkan cuma bulu ayam !

Makanya lawan ! 
Jangan sampai hoax, hatespeech, jadi suguhan harian. Merusak perkawanan.

Bagi para ‘jihadisss’ silakan nulis di twitter, instagram, facebook, atau kalau mampu di koran. Jangan merusak pertemanan !

Atau iming2 sorga dan bidadari yg 72 itu lebih merangsang dr hanya sekedar persahabatan ?!
Tengok dulu ‘kelayakan’ yg iming2, bandingkan dengan wajah2 sejuk kerabat dan kawan . . . .

Mosok sampeyan ndak punya matahati untuk merasakan .

Sumber : Status Facebook Harun Iskandar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed