by

Kita Tidak Hidup Di Jaman Fir’aun

Oleh : Ary Sudiargo

Dari dulu hukumnya memang sesederhana itu: orang yang paling banyak ngomong adalah orang yang paling banyak salah ngomongnya. Apalagi kalau orang yang banyak ngomong itu terus dibiarkan ngomong tanpa rujukan yang jelas, tidak bawa buku referensi yang memadai, tidak bawa data yang cukup dan bisa diverifikasi, apalagi modalnya hanya “katanya”.

Kita saja para pendengarnya, para jamaahnya yang begitu goblok dan malas untuk memeriksa kebenaran omongan orang yang banyak ngomong itu. Kita saja, para pendengarnya dan para jamaahnya yang begitu takut untuk beradu argumen dan mempertanyakan omongan dari orang yang banyak ngomong itu. Kita saja, para pendengarnya dan para jamaahnya yang begitu pasrah menyerahkan kebenaran ditentukan oleh orang yang banyak ngomong.

Aku tidak membela jokowi dan keluarganya karena jokowi dan keluarganya bisa membela dirinya sendiri. Aku yakin banget jokowi tidak akan melakukan apapun kepada emha, lha emha itu siapa? Tapi aku kesel sama emha ainun najib yang merendahkan para firaun padahal dia tidak tahu apapun tentang para firaun. Sejelek-jeleknya para firaun diusia belasan tahun, mereka bisa bikin piramida dan segala isi beserta teknologi didalamnya (yang sudah diekskavasi ataupun yang masih dicari para egyptologist).

Emha juga merendahkan kita semua dengan ngomong ngawur tentang firaun seakan akan kita semua ini sebegitu buta hurufnya sehingga tidak bisa googling wikipedia tentang firaun, sebegitu miskinnya sehingga tidak bisa bayar tivi kabel yang ada channel national geographic yang menayangkan banyak sekali hasil penelitian tentang firaun. Puluhan ribu jamaah umroh ke arab bahkan belok ke mesir nonton piramid dan berdecak kagum dulu sebelum balik ke indonesia. Seakan akan sumber pengetahuan kita tentang firaun itu cuma kitab suci dan mulutnya emha.

Hidup Firaun!

Sumber : Status Facebook Ary Sudiargo

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed