by

Kebencian Sebabkan Suriah Hancur

Mungkin kamu seperti berhenti bernafas saat membaca kejamnya militan “Islamic State” di Irak dan Syiria. Ulama dipenggal, pilot dibakar, wartawan dilibas, lelaki diburu, perempuan disiksa tak berharga, pusat perpustakaan dunia Islam di Bagjdad dan pusat kebudayaan dimusnahkan. Mereka mengibarkan bendera tauhid meneriakkan takbir. Ada orang Indonesia yang terpesona, membela, bahkan ratusan berbaiat, berangkat jihad untuk mereka. Apa ujungnya? Mereka kapok setelah tahu “islamic state” bukan saja cuma fatamorgana, tetapi gambaran kebengisan jahiliyah tanpa agama.

Saya hanya sangat amat menyayangkan, bila banyak yang masih mengibarkan bendera HTI di negeri besar ini. Mengobarkan semangat “islamic state” yang super sumir gambarannya mau dibawa kemana, bagaimana, oleh siapa. Sambil membenci pemerintah, mencemooh ulama moderat, menyebarkan fitnahan. Menyanjung prinsip primordialisme ‘yang penting seiman’, boikot-memboikot seperti anak kecil berebut mainan. Menebalkan dinding pergaulan dengan sekat kafir-kafiran. Padahal kemajemukan sudah berabad-abad usianya, pelajaran kebhinekaan sudah kita hafal sejak SD. Sesama muslim dibenturkan, antar agama diadu domba. Ulah siapa?…

Sumber : Status Facebook Nisa Alwis

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed