by

Kebebasan yang Norak

Oleh : Kristian Lase

Pasca era Reformasi, kebebasan dalam menyampaikan Pendapat dan Kritik dari kalangan Mahasiswa justru semakin anjlok dan tidak bisa dikendalikan.Saat ini dalam menyuarakan sesuatu, menyampaikan pendapat, atau kritik terhadap Pemerintah sungguh sangat disayangkan. Bagaimana tidak, kritik yang disampaikan kerap menjadi ajang untuk melakukan penghinaan, ejekan dan kebencian kepada para Kepala Negara, Pejabat Daerah dan simbol-simbol Negara lainnya..

Penyebabnya adalah, karena sejak masa Reformasi (turunnya Soeharto), Rakyat Indonesia bebas bersuara untuk menyampaikan kritik dan pendapat. Tetapi, atas kebebasan berpendapat itu kita malah salah mempergunakannya. Sudah dikasi kebebasan berpendapat dan mengkritik, tapi yang kita sampaikan adalah hinaan, ejekan, fitnah dan kebencian..

Sampai kapan kita baru mengerti dan bisa membedakan yang mana kritik, yang mana hinaan, yang mana ejekan, yang mana fitnah dan kebencian.?? Seperti yang disampaikan oleh para Mahasiswa BEM UI ini. Apa ini termasuk Kritik atau Penghinaan.?? Dari masalah-masalah seperti ini Rakyat Indonesia sudah mengetahui sampai dimana Integritas diri kalian…!!!

Kalau kalian ingin ada bersama rakyat, ingin membela rakyat. Bukan dengan cara-cara norak seperti ini yang dilakukan, tapi buat jadwal untuk bertemu dengan mereka (Pejabat Negara). Disana, anda bebas menyampaikan pendapat, kritik, berdebat dan mencari jalan keluar (Solusi) sehingga bisa bersama-sama mengambil kesimpulan yang lebih baik untuk Bangsa dan Negara ini…

Melihat kejadian ini, saya jadi teringat ketika pak Yasonna Laoly (Menkumham) berdebat dengan Mahasiswa di Acara ILC TVOne beberapa waktu yang lalu. Yang mana, pak Yasonna berkata waktu itu; “Saya malu sebagai dosen, sampai tutup mata saya, saya dulu kalau mau debat, saya baca tuh barang dulu. Adek-adek ini datang mau debat, tapi gak di pelajari dulu, gak dibaca isinya, malu.!!!”

Jadi intinya, kawan-kawan kita Mahasiswa ini belum mempelajari masalah tapi sudah langsung ngebacot,.. Kita semua tau, di Jaman Soeharto kebebasan berpendapat seperti ini nyaris tidak ditemukan. Kalian sudah tau sendiri kan, anda berani bersuara atau mengkritik. Maka hidup anda tidak tenang, dimata-matailah, diikuti Intel lah, dan mungkin saja hilang jejak dan tinggal nama yang di kenang…

Ayolah kawan-kawan Mahasiswa, bangunlah diri kalian dengan hal-hal positif. Tunjukkan integritas dirimu, jangan mau diperalat dan dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang mempunyai kepentingan pribadi disana. Masa depan Bangsa ini ada ditangan kalian, kalian harus mempersiapkannya dari sekarang. Bukan hanya kepintaran saja yang dibutuhkan, tapi skill, kecerdasan, intelektual emosional harus kalian miliki… Pemerintah tidak anti kritik.!!!Kritiklah, berdebatlah, bersuaralah selagi itu masih wajar dan tidak menyalahi aturan…Salam Sehat Indonesia…

Salam Waras dan Salam Persaudaraan..

Merdeka..

Sumber : Status Facebook Kristian Lase

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed