by

Kasidah Buat Ahok di Pulau Pramuka

Mereka adalah warga pulau tempat Ahok menyampaikan pidato yang kemudian heboh berkepanjangan. Jika benar Ahok menista Islam seperti yang dituduhkan, pastilah mereka yang pertama kali marah. Seperti kata sejumlah pemuka masyarakat setempat, seandainya Ahok berbuat sebagaimana dituduhkan, “dia tidak akan bisa keluar dari pulau ini.”

Sambutan hangat yang mendekati histeria massa itu saya kira merupakan cara mereka menyatakan betapa tidak benarnya tuduhan terhadap Ahok tersebut. Itu pula tampaknya cara mereka berterima kasih kepada Gubernur Ahok untuk program-program penyejahteraan yang diterapkannya di sana, baik yang mulai berjalan maupun sejumlah rencana gamblang yang mudah dipahami dan dipercaya penuh pewujudannya oleh mereka.

Sambutan dengan kasidahan rebana itu juga cara warga Pulau Pramuka menunjukkan bahwa mereka tidak mau, tidak sudi, turut membenci dan menista orang yang justeru sedang berupaya membantu meningkatkan taraf hidup mereka dengan program-program pemerintah yang jelas, yang selama berpuluh tahun tidak pernah mereka rasakan sebagai warga ‘luar Jakarta’; warga kepulauan yang kesejahteraannya tak pernah ada di posisi cukup tinggi dalam skala prioritas Pemda DKI. Kampung mereka hanya dipentingkan oleh sejumlah kecil orang Jakarta superkaya yang membeli pulau-pulau tetangga sebagai milik pribadi untuk bersantai dan mendongkrak gengsi.

Mereka tak terima bahwa dengan posisi yang konstan dimarjinalkan itu, forum dialog mereka bersama Gubernur DKI justeru dimanipulasi untuk memfitnah sang gubernur, hanya karena ia boleh jadi keseleo lidah, dan untuk itu ia bahkan sudah beberapa kali mohon maaf kepada siapa saja yang merasa tersinggung.

Kemarinlah, ketika Gubernur Ahok kembali berkunjung setelah pidato lumrah yang kemudian didesain jadi menggemparkan, merupakan hari bagi warga Pulau Pramuka untuk memuntahkan gumpalan kemarahan atas segala bentuk manipulasi yang mengatasnamakan forum dan kampung halaman mereka.

Menyaksikan antusiasme yang mengharukan itu, saya duga pasangan Basuki-Djarot dalam pilgub 15 Februari nanti akan menang mutlak di Pulau Pramuka dan pulau-pulau sekitar. Saya tidak akan terkejut jika raihan mereka mendekati 100 persen.

Dan semua orang tahu bahwa Ahok sudah memenangkan kontes ini — terlepas dari hasil nyata pilgub nanti. Tingkat gairah simpati dan dukungan terhadap Basuki-Djarot tidak mungkin ditandingi oleh kedua pasangan lawannya — sebagaimana bisa dirasakan oleh mereka sendiri.

Ahok telah menjadi gubernur di hati warga.

Rebana Pulau Pramuka akan bergema ke seluruh wilayah Ibukota.**

Sumber : qureta.com

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed