by

Jokowi di Ranah Minang Berjiwa Pemenang

Saya harus melawan fitnah yang dilakukan oleh para pembusuk di negeri ini atas kunjungan Presiden Jokowi ke Sumatera Barat. Artikel ini memaparkan bukti2 konkrit yang terjadi pada kunjungan Presiden Jokowi ke Sumbar pada tanggal 8-10 Oktober kemarin agar masyarakat dapat menilai secara objektif dan bisa membedakan mana berita bohong/fitnah dan mana berita yang benar.

Pemaparan fakta ini sekaligus sebagai bukti bahwa begitu masifnya berkembangnya fitnah2 keji yang dilemparkan oleh para pembenci Jokowi (terutama PeKa-S) yang berprilaku tidak terpuji.
Ada 3 Fitnah yang harus saya lawan pada kunjungan Jokowi di Sumatera Barat :

1. Melawan Fitnah, Jokowi yang selama ini diisukan Kafir ke masyarakat Sumatera Barat.
Faktanya : Jokowi menjadi imam di Masjid Raya Sumatera Barat. Tidak mungkin seorang Islam abal2 bisa menipu orang banyak/jemaahnya ketika dia menjadi imam pada sholat Magrib. Karena pada waktu sholat Maghrib itu, bacaan sholat dikeraskan.

Bukti Jokowi jadi Imam diberitakan oleh sebuah media dipercaya di Sumbar, yaitu Media Singgalang dan beberpa media online lainnya.
Ini link beritanya dan kutipan beritanya :

………..PADANG – Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Masjid Raya Sumbar yang berlokasi di Jalan Khatib Sulaiman Padang, Sabtu (10/10).
Presiden tiba di Masjid Raya Sumbar pukul 18.30 WIB, bersama rombongan diantaranya Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Penjabat Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek dan lainnya.
Tiba di masjid itu, Presiden langsung melaksanakan Shalat Maghrib dan TAMPIL SEBAGAI IMAM……………..

http://hariansinggalang.co.id/presiden-imam-shalat-magrib-di-masjid-raya-sumbar/

2. Melawan Fitnah, Jokowi berkunjung ke Sumatera Barat Sepi Sambutan.

Berita sepinya sambutan masyarakat atas kedatangan Jokowi ke Sumbar adalah berita yang sengaja dibesar2kan oleh media abal2 milik para pembusuk tersebut yang sengaja memanfaatkan budaya bodoh/feodal yang selama ini terbentuk ditengah masyarakat untuk menjatuhkan kredibilitas Presiden RI ini.

Selama ini budaya menyambut seorang presiden, pemerintah daerah setempat (Gubernur sampai ke Camat) sibuk memerintahkan sekolah2 (SD/SMP/SMA) untuk memobilisir murid2nya berderet sepanjang rute jalan yang akan dilewati iringan mobil rombongan presiden untuk melambai2kan bendera2 kecil merah putih menyambut kedatangan presiden.
Namun, sejak Jokowi presiden budaya feodal ini dihapuskan.

Presiden Jokowi berkomitmen dari awal bahwa beliau tidak mau merepotkan dan menganggu aktivitas masyarakat.
Maka wajar, kedatangan Jokowi sepi dan tidak ada seperti penyambutan presiden2 sebelumnya. Tidak ada deretan anak2 sekolah sepanjang jalan melambai-lambaikan bendera kecil merah putih menyambut kedatangan Presiden Jokowi.

Tetapi para pembenci/orang busuk di negeri ini menjadikan kejadian ini sebagai senjata untuk menjatuhkan kredibilitas Presiden Jokowi.
Meskipun begitu, dari hasil pantauan saya dan berbagai informasi yang saya himpun,  beberapa jam kemudian masyarakat Sumbar mengetahui Presiden Jokowi sudah berada di daerahnya (hari kamis, 8 Oktober pukul 11.30 WIB) lebih cepat dari tanggal yang diagendakan (10-11 Oktober) karena pesawat presiden tidak bisa mendarat di Bandara Sutan Thaha Syaifuddin (Jambi) namun secara spontan masyarakat Sumbar terlihat  antusias ingin ketemu dan melihat langsung sosok Presiden yang fenomenal ini. Ada yang sengaja menunggu rombongan presiden lewat di jalan daerahnya untuk melambaikan tangan menyambut kedatangan Jokowi dan ada juga mendatangi titik  lokasi Jokowi berkunjung. Karena sulitnya mengetahui daerah2 kunjungan Jokowi, masyarakat Sumbar yang antusias ingin bertemu

Presiden Jokowi terpaksa gagal mencapai keinginannya, apalagi disaat bersamaan sedang berlangsung acara Tour de Singkarak yang mengakibatkan akses2 jalan kendaraan banyak ditutup.
Dari berita Tempo, bahwa masyarakat Bukittingi histeris menyambut kedatangan Jokowi.

Ini kutipan dan link beritanya:
……………..Jokowi keluar dari rumah Bung Hatta sekitar pukul 07.05 WIB. Ia disambut masyarakat dengan histeris. Jokowi pun menghampiri warga dan menyalaminya satu persatu…………………

http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/09/058707962/jokowi-kunjungi-rumah-bung-hatta-masyarakat-histeris

3. Melawan Fitnah adanya berita dibuat oleh Media PeKa-S bahwa JOKOWI LEBIH TERTARIK MENIKMATI ASAP SATE PADANG DARI PADA ASAP KEBAKARAN HUTAN
Faktanya : Jokowi mampir di Sate Mak Syukur Padang Panjang dalam rangka mempromosikan kuliner Sumatera Barat lebih digemari lagi. Jokowi ketika mendatangi Sate Mak Syukur, beliau tidak ikut mencicipi Sate Mak Syukur karena beliau sedang menunaikan Puasa Sunnah Senin Kamis.

Ini bukti beritanya : http://www.gosumbar.com/berita/peristiwa/sumatera-barat/mampir-di-sate-mak-syukur-padang-panjang-jokowi-tak-ikut-makan-karena-sedang-puasa-sunnah.html

Dibalik berkembangnya isu2 negatif tersebut, masyarakat Sumbar sebenarnya salut kepada presiden Jokowi iatas kunjungannya tersebut. Meskipun di Sumbar Jokowi kalah telak pada Pipres 2014 kemarin tetapi beliau datang sebagai Seorang Pemenang.

Seorang Pemenang adalah seorang berjiwa besar. Tidak merendahkan lawannya dan tidak juga seorang berjiwa pendendam. Tidak menganak tirikan daerah-daerah yang dinyatakan kalah dan bertindak tidak berdasarkan pertimbangan politik dalam melaksanakan tugas2 sebagai seorang presiden. Presiden Jokowi adalah seorang pemimpin sejati sebagai milik bangsa Indonesia yang bersikap adil dan tidak membeda-bedakan rakyatnya. Kejiwa besaran Jokowi ini sudah saya sampaikan jauh2 sebelumnya yaitu pada tanggal 5 Agustus 2014 dan saya posting pada media kompasiana ini.

http://www.kompasiana.com/aznil/jokowi-tidak-akan-menganaktirikan-sumatera-barat_54f68488a3331191178b4cf3

Peristiwa2 luar biasa lainnya pada kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumatera Barat, disaat kondisi alam Sumatera yang sedang dilanda asap, Presiden RI ini menjadikan Provinsi Sumatera Barat sebagai titik central kunjungan beliau ke provinsi2 lainnya (Jambi dan Riau). Presiden Jokowi sampai berkunjung ke sebuah pulau terabaikan selama ini bernama Mentawai yang tidak pernah tersentuh oleh kepala negara Republik ini.

Luar biasa !!
Inilah Sikap Seorang Pemenang Sejati.
Inilah Pemimpin sejati.
“Di Ranah Minang Jadi Pemenang

Aznil ST (Kompasiana)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed