Oleh : Islah Bahrawi
Jika kita masih menyayangi Indonesia, jangan pernah memberi ruang kepada kelompok-kelompok yang hanya jadi benalu dalam kemajemukan negara ini. Para pengkhianat selalu berteriak “NKRI Harga Mati”, tapi di balik pinggangnya terselip belati yang ingin disayatkan kepada urat nadi Pancasila. Mereka yang lahir dan menjejakkan kakinya di tanah bangsa ini, tapi kepalanya dijajah oleh ideologi bangsa lain.
Mereka yang tiada henti menghasut orang lain untuk menghancurkan Pancasila secara perlahan. Mereka yang selalu membenturkan nasionalisme dengan agama, agar bangsa kita tercerai berai dan mudah dikuasai untuk dijadikan boneka bangsa lain. Silakan anda puja ideologi Khilafah, silakan anda sanjung monarki absolut, silakan anda suarakan sistim teokrasi yang anda idam-idamkan itu, tapi jangan utak-atik Pancasila kami.
Silakan hengkang dari Indonesia jika merasa tidak cocok dengan prinsip Bhinnneka Tunggal Ika kami. Biarkan negara kami bersatu dan damai tanpa ada kebencian satu sama lain. Silakan anda jalankan keyakinan anda, sebagaimana kami menjalankan keyakinan kami, tanpa harus memecah belah kemajemukan atas nama tafsir-tafsir dogmatis yang dijejalkan paksa.
Silakan yakini bahwa dosa anda telah lebur, tanpa harus sibuk menghitung dosa orang lain. Silakan anda merasa paling beragama tanpa harus mengafirkan orang lain. Silakan anda merasa telah menguasai surga, tanpa harus menuding bahwa orang lain telah memiliki neraka. Anda dan saya hanyalah manusia biasa tanpa punya hak untuk menghakimi siapapun atas dosa-dosa.
Jangan mengaku cinta Indonesia jika anda dengan mudahnya mengafirkan orang lain. Yang jelas semua perbedaan di antara kita, hanya disatukan atas kecintaan kepada Indonesia, Pancasila dan UUD 1945. Silakan anda kufurkan Janji Pramuka, haramkan cium tangan kepada orang tua, larang menyanyikan Indonesia Raya, tapi jangan jalankan itu di Indonesia. Pergilah dari tanah kami. Karena kami bukan negara agama. Kami negara dengan ideologi Pancasila dan budaya Nusantara.Selamat atas hari lahir Pancasila.
Sumber : Status Facebook Islah Bahrawi
Comment