by

Inilah Cadangan Masa Depan Indonesia

Nah…., sekarang bayangkan juga konglomerat yang sudah makan enak hasil ekspor nikel ke Eropa….?

Mereka pasti gigit jari…, karena sudah dilarang sama Jokowi.

Apakah mereka diam….?

Pastinya tidak…., dan sudah pasti melawan dengan berbagai cara.

Kini…., Jokowi menghentikan tabiat buruk itu.

Jokowi membangun perusahaan nikel dari hulu ke hilir…, sehingga kita tidak akan menjual nikel dalam bentuk bahan mentah yang murah…, tapi dalam bentuk baterai yang mahal.

Di satu sisi…, kita mendapat keuntungan yang berlimpah.

Di sisi lain…., Eropa akan sangat bergantung pada kita.

Apa ini jalan mulus….?

Kita orang awam melihatnya mulus dan lancar…, tapi apa kita paham perlawanan besar dunia sedang menghantam Jokowi saat ini….?

Even presiden yang mereka bilang plonga plongo itu…, di balik layar sedang perang melawan Uni Eropa.

Apa kita tidak menyadari hal itu….?

Seberapa kuat Jokowi mampu memenangkan perang ini….?

Wong di dalam negeri saja…, banyak di antara kita yang kerjaannya cuma dema-demo.

Jokowi kemudian membangun perusahaan Baterai Electroc Vehicle (EV)…, yang sekalipun banyak diprakarsai perusahaan China…, namun tetap prinsipnya adalah Kontrak Karya.

Kenapa China….?

China adalah negara dunia ketiga…., yang hari ini juga gencar memproduksi Mobil Listrik selain Uni Eropa…, bahkan melewati prestasi Amerika.

Uni Eropa hanya ingin membeli bahan baku nikel dari kita…, dan enggan melakukan kerjasama.

China sadar….; bahwa mereka memiliki teknologi dan SDM Ahli…, tetapi tidak memiliki bahan baku baterai.

Sementara Indonesia…., memiliki bahan baku tapi tidak dengan teknologi.

Mutualisme ini…, melahirkan investasi yang saling menguntungkan.

Inilah asal muasal mereka pada heboh TKA China.

Mereka menolak…., karena belum tahu latar belakang ceritanya bukan….?

Jika bukan China…, masa depan cerah Indonesia akan terlewatkan.

Arab Saudi sudah diundang…, tetapi tidak mau menanamkan modalnya…., karena jelas Arab Saudi tidak punya teknologi itu.

China tidak merampas kesempatan pekerja…., karena dalam perjanjiannya China hanya akan mendatangkan tenaga terkait mesin dan alat produksi yang berkaitan dengan teknologi mereka.

Begitu juga soal TKA China…., yang di Sulawesi.

Mereka bertugas mengaplikasikan instalasi alat-alat dari perusahaan China ke Indonesia…., untuk mendirikan pabrik nikel sampai pada produksi baterainya.

Apa wajah masa depan Indonesia….?

Minyak bumi akan habis…, Arab Saudi sudah kebingungan untuk menanamkan modalnya kemana-mana.

Eropa terutama Jerman…., dan juga Jepang…, sedang banting setir dari otomotif emisi menuju otomotif listrik…., tapi mereka tidak punya baterainya.

Hanya Indonesia yang punya bahan baku…., lahan…., SDM…., dan pasar.

Nah…, bagaimana cara untuk memperlancar itu semua….?

Indonesia harus siap insfratruktur…., karena bentuk geografis kita adalah pulau dengan jangkauan yang sangat luas.

Lalu regulasi….; Omnibus Law ini adalah senjata jitu…., untuk memuluskan transisi berpindahnya banyak sekali perusahaan asing ke negeri ini.

Lantas…., apa kita tidak takut nanti negara kita dijajah bangsa asing….?

Jangan samakan era sekarang…., dengan jaman Pak Harto.

Sekarang kita sudah memiliki UU Kontrak Karya…., apapun bentuk usaha asing yang masuk ke negeri kita…., minimal 51% sahamnya harus milik perusahaan yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Kalau sudah menguasai 51% saham…., maka kita adalah pengelola aktif….; saham yang lain itu hanya menyokong dana dan saran.

Apa Jokowi bisa menjamin pelaksanaan UU tersebut….?

Buktinya sudah nyata…., yaitu Freeport.

Dahulu kita cuma menikmati 9% keuntungan…., sekarang kita sudah memiliki 51% keuntungan Freeport.

Apa mereka tahu perjuangan Jokowi untuk merebut 51% itu….?

Ya sudah pasti tidak tahu…., wong kerjaan mereka cuma mainan hoaks dan demo kemana-mana kok.

Pada 2030….; ditargetkan seluruh armada Trans Jakarta adalah Bus Listrik.

Dan setelah pabrik baterai…., plan berikutnya adalah pabrik Mobil Listrik.

Apakah ini hanya rencana….?

Indonesia sudah memulai pembangunan pabriknya…., kalau tidak percaya silahkan googling Mobil Listrik Indonesia.

Kalau masih belum percaya lagi….?

Lihat Perpres Nomor 55 Tahun 2019…., tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Belum percaya lagi….?

Lihat produk-produk kebijakan apalagi…., yang sudah dilandaskan pada Perpres tersebut.

Apa tidak mungkin kita akan menjuarai otomotif dunia…., karena bahan bakunya kita yang punya…?

Apa tidak mungkin kita akan semakmur Arab Saudi di masa mendatang….?

Jokowi tinggal 4 tahun menjabat…, itupun masih mereka recoki dengan isu-isu hoaks.

Nikel…, baterai EV…., dan mobil listrik adalah masa depan Indonesia.

Sumber : Status Facebook Daeng Ical

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed