by

Ini Penyebab Banjir 1 Januari 2020 di Jakarta Lebih Dahsyat Daripada Tahun 2007

Basuki menjelaskan bahwa apabila makna naturalisasi sudah jelas, berarti tidak perlu dilakukan tender dan tinggal Pemerintah Provinsi DKI melaksanakan saja.

“Dialokasikan anggarannya melalui sisa tender atau anggaran tahun 2020, tetapi pasti jalan dulu itu konsepnya multiyears contract.”

Basuki menambahkan bahwa bantaran sungai, Waduk Ciawi, Waduk Sukamahi, dan sodetan adalah proyek-proyek yang harus dilaksanakan dalam rangka pengendalian banjir.

“Sodetan ini janji tahun ini akan dilakukan secara komitmen sudah mengiyakan, kita tunggu beliau [Gubernur DKI Anies Baswedan] turun lapangan aja,” ujarnya.

ADA ANGGARAN

Berdasarkan catatan Bisnis per Februari 2018, ketika itu, Gubernur DKI Anies Baswedan belum memutuskan untuk melanjutkan proyek normalisasi Sungai Ciliwung meskipun Dinas Tata Air DKI memberi sinyal melanjutkan proyek tersebut.

Kepala Dinas Tata Air DKI ketika itu, Tegun Hendrawan, mengatakan bahwa sudah ada anggaran untuk pembebasan lahan.

“Seperti saya sampaikan progres normalisasi tetap lanjut karena sudah dianggarkan sebesar Rp1,30 triliun,” tegasnya.

Berdasarkan data APBD DKI 2018, pagu anggaran untuk Program Pengendalian Banjir dengan nomor kegiatan 1.03.01.019 pengadaan tanah sungai/saluran sebesar Rp853,30 miliar.

Adapun, sisanya sebesar Rp500 miliar dialokasikan untuk pembebasan lahan waduk, situ, dan embung. “Masih lanjut kok. Kami akan lakukan percepatan pembebasan lahan.”

Sebelumnya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah memberi sinyal bahwa pemprov akan melanjutkan program normalisasi Sungai Ciliwung bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

“Normalisasi sungai menjadi solusi penanganan banjir Jakarta karena bisa mengembalikan fungsi sungai,” kata Saefullah.

Sumber : Status Facebook Didik Muhadi

 
 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed