by

Ilmu Dakwah dan Dakwah dengan Peta Buta

Oleh : Nurbani Yusuf

Mas Mukti Sekum PP Muhammadiyah pernah berkelakar bahwa sebagian besar kita berdakwah dengan peta buta

*^^^^*

Majelis Shalawat itu sejatinya hanya media dakwah — jamaahnya sama seperti kita: ada guru besar dokter tukang ingsinyur karyawan pendidik makelar petani bakul obrok hingga pejabat dan para penggede negara

Intinya juga mau’idhoh hasanah seperti kajian minggu pagi atau kajian subuh isya atau maghrib di masjid kita

Cuman ada tambahan shalawat yang dilagukan atau inovasi dan kreasi lain agar jamaah bisa bertahan selama mungkin, jamaah nya krasan tidak kesusu pulang

Kita misalnya ada doorprize bagi yg datang awal atau yang bertanya, ini juga kreatifitas, meski nggak ada dalil dan uswah dari Nabi saw —

Pada acara pembukaan muktamar atau musywil dan musyda kita bikin gerak jalan ngumpul di lapangan sewa terop juga grup musik pop atau dangdut undian umrah sepeda kulkas juga dalam rangka ngumpulkan jamaah

Mereka juga hadirkah grup shalawat hadrah sewa terop sound sistem juga untuk kumpulkan jamaah

Nggak tau mana yg lebih syar’i —

Menurut psikologi massa manusia berkumpul karena tiga hal :

Pertama Karena suara musik tabuhan atau kentongan kedua Karena ada makanan ketiga Karena ada keramaian atau kegaduhan. Para wali utamanya Sunan Kalijogo sangat paham itu.

Di masjid-masjid kitapun trend dengan makanan gratis : buka takjil Jumat berkah hingga sahur juga dalam rangka menarik jamaah berkumpul.

Yang paling dihindari adalah berkumpul untuk dimarahi atau di nasehati — sebab itu para wali mengemas majelisnya dengan diberi tambahan hiburan atau suara-suara merdu.

Sebagian besar kita ngumpulkan jamaah dengan cara mengedarkan undangan baik tulis lisan atau via whatsup. Poster fliyer hingga tiktok untuk menyampaikan pesan. Bergantung jaman dan teknologi dan tak masuk kategori bid’ah karena nggak ada uswah dari Nabi saw. Para wali mengundang jamaah dengan cara menabuh kentongan gamelan dan hiburan wayang kulit setelah berkumpul kemudian di beri nasehat mau’idhoh hasanah.

Jadi ini hanya soal strategi marketing dan metode dalam ngumpulkan jamaah mana yang lebih efektif dan efisien – Wallahu a’lam

Sumber : Status Facebook @nurbaniyusuf

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed