by

Habaib Dan Walisongo

Sunan Ampel, Sunan Gresik, dll itu adalah pendakwah yang mengajarkan Islam berdasarkan apa yang mereka pelajari dari bapak mereka masing-masing (semuanya bersepupuan keturunan Imam Ja’far Shodiq kecuali Sunan Gunungjati yang Bani Hasyim). Bapak mereka belajar Islam dari kakek mereka, kakek mereka belajar Islam dari buyut mereka, begitu terus sanad ilmunya sampai ke Imam Ali yang belajar Islam langsung dari Kanjeng Nabi. Jadi, ilmu Islamnya dijamin benar, bukan seperti mualaf atau yang mendadak ustadz bermodalkan hafal beberapa ayat Qur’an atau Hadist (padahal Bahasa Arab atau tajwid masih berantakan) yang belakangan trending di Indonesia sejak Aa’ Gym. Dakwahnya mengajarkan adab, sementara banyak di YouTube malah da’i melulu memancing tawa a la stand up comedian…jadi kangen dengan almarhumah Prof Dr Hj Zakiah Daradjat deh saya.

Kalau kita lihat Rizieq diusung sebagai “imam besar” oleh FPI sehingga dijagokan menjadi pemimpin RI, juga bagaimana sekelompok orang menyebut diri “ulama” lalu seolah berwenang memutuskan siapa yang harusnya menjadi Presiden RI (yaitu Haji Prabowo Subianto Al Kartonaghoro?) belakangan ini, sebenarnya kita bisa paham bahwa pemimpin keagamaan itu seperti punya kekuasaan politik.

Dalam hal ini, saya salut dengan para Wali Songo. Sunan Ampel menolak tahta Kesultanan Demak, sehingga Raden Fatah yang menjadi pemimpin kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa (merebut kekuasaan dari bapaknya, Raja Brawijaya penguasa terakhir Majapahit). Sunan Ampel memilih tetap sebagai pendakwah yang tinggal di padepokannya yang sederhana, hingga kini masih bisa dilihat di Surabaya. Begitu juga dengan wali-wali yang lain. Hanya Sunan Gunungjati yang menjadi sultan di Cirebon, itupun karena ibunya adalah putri dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.

Di tahun 1945-1949, sejarah juga mencatat bahwa pasukan sekutu (aliansi negara-negara pemenang Perang Dunia II) gagal kembali menjadikan Indonesia jadi jajahan Eropa berkat Resolusi Jihad yaitu fatwa KH Hasyim Asyari bahwa berperang melawan penjajah hukumnya fardhu ain, wajib bagi seluruh Muslim Indonesia. Kalau dibawa ke zaman now, ibaratnya jumlah seluruh pasukan TNI dan Polri “hanya” 1,1 juta orang namun ada 230 juta Muslim Indonesia yang HARUS berjuang angkat senjata mempertahankan kedaulatan NKRI sebagai darussalam…mana ada kekuatan asing yang bisa menaklukkan kita?

Tapi KH Hasyim Asyari tidak berusaha merebut kekuasaan secara politik, tetap Soekarno-Hatta yang menjadi pemimpin Indonesia.

Sekarang kita akan segera punya KH Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI 2019-2024, awalnya sih saya keberatan. Kenapa beliau menerima tawaran menjadi umaro? Kenapa tidak tetap sebagai ulama?

Tapi ternyata penting juga KH Ma’ruf dijadikan cawapres, berpasangan dengan ulama pun Presiden Joko Widodo masih diserang dengan fitnah sektarian semacam “pelajaran agama akan dihapus”, “pernikahan sejenis akan dilegalkan”, “pemerintah akan mendukung perzinahan”, “adzan akan dilarang dikumandangkan” dll sehingga kalah suara kecuali di provinsi-provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim namun kuat tradisi Islam NU-santaranya.

Entah kenapa cawapres bukan dari kalangan ahlul bayt seperti KH Quraisy Syihab atau KH Said Aqil Sirodj, mungkin karena nama-nama ini terlanjur jadi “musuh” bagi kelompok Hizbut Tahrir atau Ikhwanul Muslimin di Indonesia sementara KH Ma’ruf adalah Ketua MUI yang menandatangani fatwa “Ahok itu penista agama” sehingga logikanya tidak akan ada resistensi dari persatuan alumni Monas 212.

Alhamdulillah anyway Indonesia akan punya ulama lagi di pucuk pemerintahan tertinggi negeri ini, setelah sebelumnya KH Abdurrahman Wahid dijatuhkan oleh Amien Rais cs, insya Allah kita semua Muslim Indonesia ke depannya akan lebih taat beribadah menjalankan perintah Tuhan menjadikan diri kita masing-masing sebagai rahmat bagi alam semesta, bukan hanya bagi kepentingan kelompok-kelompok sendiri saja. Hasbunallah wa ni’mal wakil.

Sumber : Status Facebook Desrinda Syahfarin

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed