by

Gibran, Cawapres Give Away

Oleh : Nikmatul Sugiyarto

Yang kini sedang digandrungi penggiat media sosial itu bagi-bagi hadiah dengan teman virtual. Tidak mesti mewah, karena latar dari give away itu hanya sebatas seru-seruan saja. Bentuknya bisa merchandise, ganci, kaos, topi, scarf, dan masih banyak lagi jenisnya.

Saya sendiri sering meramaikan lewat jawab-jinawab seputar pertanyaan, yang disediakan pemilik akun. Tapi ya sepertinya rezeki saya belum sampai di tahap itu, jadi selalu gagal. Tapi melihat kegagalan itu ternyata memberikan secercah harapan di tahun jelang pesta demokasi ini. Pasalnya, ada give away besar yang datangnya tidak pernah saya prediksi sebelumya. Surprise itu datang dari dua putra kesayangan Pak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Pertama dari yang terkecil, disorot ketika menjadi pengantin baru. Lalu naik ke jenjang politikus piyik. Baru selevel piyik dua hari masuk parpol, langsung diangkat jadi ketua umum. Apa tidak hebat juragan pisang satu itu? Baru beres mendapat posisi, Mas Kaesang melantangkan suara di barisan terdepan untuk mendukung kakaknya naik level.

Tidak tanggung-tanggung posisinya langsung jadi cawapres. Tidak urus umur cukup atau tidak, karena barisan orang tua akan mempermudahnya. Prinsip itu datang secara spontan saja. Dan benar saja lewat paman baru, Gibran bisa naik tahta dari wali kota 2-3 tahun melesat jauh menjadi cawapres Pak Prabowo Subianto.

Give away besar terjadi lewat keputusan yang dikeluarkan sang paman, yang bikin shock banyak orang. Termasuk beberapa hakim Mahkamah Konstitusi yang terjaga integritasnya. Dua yang saya kenal tidak ikut dalam proses give away, ada Pak Saldi Isra dan Pak Arief Hidayat.

Perjuangan Pak Anwar Usman untuk memuluskan jalan sang keponakan terus berlanjut, saat pasangan Gibran kena perkara tentang tidak boleh majunya capres dari pelanggar HAM berat dan batas maksimal usia capres-cawapres.

Capres pelanggar HAM tidak dikabulkan, mungkin alasannya basi seperti tidak ada bukti karena memang sudah dilenyapkan semuanya. Dan sebenarnya agar adil ada batas minimal usia capres cawapres, ada juga batas maksimal. Tapi karena Gibran tadi cawapres give away dari sang paman, batas maksimal usia Prabowo gugur karena cipatran dari keponakan ketua MK tadi.

Jika kita lihat serentetan perjalanan Prabowo-Gibran menuju KPU ini cukup melelahkan dan menguras emosi. Tapi hati capres ataupun cawapres give away tadi seperti batu, yang tidak bisa disentuh lewat suara lantang mahasiswa dan jerita rakyat.

Akhirnya semua hanya berjalan cepat. Saking sibuknya nguber tiket cawapres, Prabowo dan Gibran tidak sempat berembug untuk membicarakan permasalahan dan kepentingan rakyat. Sehingga saat menyapa pendukungnya, ucapannya sudah melebar ke gagasan. Entah kapan yang mempersiapkan semua itu.

Saat didengar seksama, kena semprit beberapa pihak nih karena programnya bukan made in Prabowo-Gibran tapi made in bapak dan jajarannya. Ya program dana abadi pesantren itu sudah masuk ke APBN 2024. Untuk apa disebut, mana nyebutnya sebagai program Prabowo-Gibran lagi?

Kehabisan bahan, karena belum persiapan gagasan apa yang mau diungkap di depan publik ya, mas? Saya bantu mas, kemarin Pak Prabowo janji mau ngasih makan gratis dan minum susu gratis. Coba dijelaskan mekanisme dan sumber dananya besok dari mana?

Yang simple-simpel dulu aja mungkin mas. Karena Mas Gibran juga cawapres Give away, rasanya juga belum persiapan sejauh dan sematang Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Aduh kok jadi bedain dengan Ganjar-Mahfud, jelas beda jauh dong ya.

Dengan kehadiran Mas Gibran sebagai capres give away, rasanya akan menambah keseruan pilpres. Ya sampai mana saja anak presiden bisa menunjukkan pengalamannya dalam pemerintahan. Semoga dari kotak give away, tidak kemudian membuat Mas Gibran jadi ban serepnya Pak Prabowo juga ya.

Dan yang terpenting, adakan give away juga mas. Biar keseruannya tidak hanya saat paman memuji anda, sebagai wali kota inspiratif di dalam putusan MK. Tapi saat agenda menampung aspirasi dengan penuh keberanian juga berikan give away itu.

Atau mau kolaborasi bersama Mas Kaesang, untuk sharing perjalanan politik kalian sebelum menghadapi perdebatan publik dan pemaparan visi, misi serta program. Agar kita bisa mengurutkan karir politik kalian berdua, nanti hadiahnya pisang atau martabak spesial boleh deh mas, hehehe.

Usul doang itu tadi mas, semoga bisa sampai ke telinga hasil give away kotak politik tahun ini, seperti mas cawapres dan mas ketum PSI. Salam demokrasi, bersaing dengan sehat ya mas. Sudahi gerak aparat negaranya, mas. Biar mereka jadi wasit saja, jangan ikutan give away juga.

Sumber : Status Facebook Nikmatul Sugiyarto

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed