Oleh : Wulyo Utomo
Tidak seperti bakal capres lainnya, kandidat capres paling potensial Ganjar Pranowo yang paling tidak banyak ribut. Pria kelahiran Karanganyar ini benar-benar fokus bekerja demi warga Jawa Tengah. Dia tidak banyak ribut demi citra. Beda dengan kandidat lain, yang bermanuver, dan pontang panting meraih perhatian publik. Aktivitasnya lebih banyak menjalankan kewajiban sebagai gubernur.
Capres lain seperti Anies Baswedan, Prabowo, Erick Thohir, Airlangga Hartarto banyak melakukan aksi-aksi di depan publik guna merebut perhatian. Parpol pendukungnya juga tidak kalah, berakrobat menyerang maupun melakukan intrik, serta main drama. Mencuatnya perjanjian utang piutang Sandiaga dan Anies ketika mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI salah satu buktinya. Kasus itu diungkap untuk menjatuhkan serta mengangkat yang lain.
Anies Baswedan yang tahu sudah tidak punya jabatan, perlu melakukan perjalanan dari kota ke kota, agar publik mengenalnya. Hasilnya tidak cukup efektif sebab dia tidak membawa isu apapun. Apa yang disampaikannya normatif. Makanya selama melanglang buana, jarang media menuliskan apa aktivitas Anies. Makanya dia sulit mendapat atensi, serta dampaknya elektabilitasnya stagnan.
Pilpres sendiri masih cukup waktu untuk persiapan, sehingga Ganjar Pranowo tidak grusa grusu. Ini sekaligus menguji para relawannya, apakah mau bersabar menunggu atau berhenti. Terbukti, Emmanuel Ebenezer kemudian membubarkan GP Mania. Ini menandakan ada orang-orang yang hanya ingin mencari jabatan dari organisasi relawan yang didirikannya. Memang proses mendukung seseorang butuh perjuangan.
Jangan pernah berharap pak Ganjar memperhatikan relawan sebelum ada pengumuman resmi bakal Capres PDIP. Sebab gubernur jateng itu patuh pada aturan partai. Bahkan jika tidak diajukan sebagai bakal capres, dia tidak akan ngotot maju melalui parpol lain. Koalisi Gerindra PKB, maupun KIB juga tidak akan mendeklarasikan Capres jika PDIP belum mengumumkan Capresnya. Mereka akan realistis, daripada kalah di Pilpres dan kursi menteri melayang. Setidaknya ketika bergabung dengan PDIP, selama 8 tahun ini mereka banyak diuntungkan.
Sumber : Status Facebook Wulyo Utomo
Comment