by

Formasi Kabinet PBNU Era Gus Yahya

Oleh ; Shuniyya Ruhama

Penasaran formasi personil utama yang akan duduk di jajaran kepengurusan PBNU era KH Yahya Cholil Staquf terjawab sudah. Amazing. Itu satu kata yang bisa digambarkan setelah menyimaknya.Terlepas dari beberapa orang hebat sebelumnya yang ‘menghilang’ dan beberapa nama yang diperkirakan akan ada tetapi ternyata tidak muncul dari susunan, kabinet ini sangat komplit njerit, begitu ekspresi orang Kendal menggambarkan formasi ini saking komplitnya.

Di dalamnya, terdapat formasi wajib yakni para Ulama sebagai sokoguru identitas khas NU banget. Namanya juga Nahdlatul Ulama, maka formasinya harus berpondasikan ulama.Yang lebih dahsyat lagi ternyata beberapa Ulama perempuan masuk dalam jajaran Mustasyar dan Syuriyah. Ini perkembangan baru dari kepengurusan PBNU sebelumnya. Juga di jajaran tanfidziyah terdapat beberapa perempuan mengisi formasinya. Jadi, dengan demikian banyaknya pertanyaan tentang NU dan peran perempuan terjawab sudah. Yang terlanjur memberi kesimpulan harus segera merevisi karena langsung jadi expired.

Lebih menakjubkan lagi, keseluruhan personil juga menggambarkan miniatur Indonesia dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara terwakili. Semoga nama dari Maluku dan Papua bisa muncul dalam formasi yang lebih lengkap pada lajnah-lajnahnya. Dan… Yang mungkin tidak terduga sebelumnya ialah beberapa politikus dari berbagai partai masuk lebih banyak daripada yang terdahulu. Ini fenomena yang layak diapresiasi sebab telah menjadi bukti bahwa NU tidak kemana-mana tetapi ada di mana-mana.Jika kita cocokkan dengan titah Mbah Wali Gus Dur, ” Di NU tidak ada kepentingan bersama. Yang ada adalah cita-cita bersama”, maka dalam ini langkah awalnya telah ditapak. Tinggal di lihat saja bagaimana ke depannya. Sangat diharapkan agar langkah ini menjadi terwujudnya cita-cita bersama itu.

Formasi PBNU terbaru ini rasanya membuat kita sangat lega. Sebab, ke depan, NU memiliki minimal 2 tantangan besar yang sudah ada di depan mata.Pertama ialah tantangan abad ke-2 NU tahun 2026. Era ini terjadi pada masa kepengurusan yang ada sekarang. Kekhawatiran dari berbagai kalangan akan masa depan NU menjelang abad ke-2-nya semoga menjadi kebahagiaan dan kebanggaan bersama. Bahwa harapan Islam di Indonesia menjadi kiblat pemikiran dan peradaban dunia akan benar-benar terwujud. Peran sentral pesantren dan dunia pendidikan modern tidak lagi saling dihadapkan melainkan saling mengisi dan saling melengkapi. Juga NU bisa menjadi jembatan bagi perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi bisa semakin terwujud.Kedua ialah perubahan dunia 2030.

Era ini memang berada di luar kepengurusan yang ada sekarang. Namun, sebaiknya disusun dan direncanakan sejak sekarang. Supaya persiapannya jauh lebih matang dan hasilnya lebih maksimal.Ada apa dengan tahun 2030? Tahun ini diperkirakan merupakan tahun tren bergesernya politik internasional gaya baru. Jika tahun 1940an tren-nya Sekutu versus Fasis, tren 1960an trennya Komunis vs Liberal, tren 1990an trennya Barat vs Islam, maka diperkirakan tren berikutnya terjadi tahun 2030 ialah globalisasi seutuhnya. Entah apa versus apa lagi yang akan tren di masa itu, tetapi label agama sudah tidak menjadi mainstream lagi. Jadi, NU harus fokus benar-benar pada pendidikan SDM dan pemberdayaan ekonomi bagi warganya. Jika masyarakat NU berdaya secara SDM dan Ekonomi bisa dipastikan negeri ini akan bisa mencapai masa keemasannya. Menjadi masyarakat Pancasila seperti cita-cita kita bersama.

Sumber : Status Facebook Shuniyya Ruhama

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. Jangan pura pura didak tahu NU, bahkan Indonesia, sedang menghadapi gempuran dari pengamal Ideologi Neo Khawarij yang tergabung dalam berbagai macam Organisasi Islam Radikal. Mereka telah merasuki berbagai instansi Sipil sampai Militer. DeNUnisasi terjadi diseluruh pelosok negeri terutama di Jabotabek, bahkan NU menjadi target bubar sebelum tahun 2020.NU harus lebih giat untuk menyelamatkan Nahdiyin bshkan NKRI..

News Feed