Oleh : Agung Baster
Politik itu kejam, brutal, penuh penghianatan, intrik, kebohongan, dan penipuan, tapi tetap saja di negara yg demokrasinya sehat kandidat Capres maupun Cawapresnya gak boleh dipidana sebelum pemilu.
Dan hal itu adalah etika politik yg harusnya dihormati semua pihak. Etika ini bukan karena orang politik terhormat karena dalam politik gak ada orang terhormat yg ada cuman evil dan lesser evil doang, tapi karena dampak kerugiannya lebih besar daripada keuntungannya bagi semua pihak.
Hal ini karena bakalan dianggap banyak pihak, rezim berkuasa menyingkirkan oposisi dengan cara2 kotor. Dan hal ini pasti akan direspon negatif dunia maupun negara lainnya.
——————————————————
Bahkan presiden Suharto yg terkenal sebagai “smiling general yg raja tega” saja menghindari cara menyingkirkan pesaingnnya dengan menjeratnya pakai hukum menjelang pemilu, karena ini cara yg terlalu kasar dalam politik.
Embah Harto cenderung menyingkirkan pesaingnya secara elegan seperti menggembosi parpolnya, mengintimidasi team kampanyenya, merusak logistiknya, sampai mengacak2 koalisinya. Seperti pristiwa Kudatuli yg hampir membuat PDI tamat riwayatnya, tapi yg jelas Suharto tidak pernah terdengar mau memenjarakan mamak banteng saat itu.
————————————————–
Di negara tetangga kita yg pemimpinya rada2 goblok pernah menggunakan cara kasar semacam ini, dan hasilnya buruk sekali. seperti :
1. Dulu kasus Anwar Ibrahim (yg sekarang jadi perdana mentri Malaysia) pernah di penjara dengan tuduhan sodomi, korupsi, dan amoral, saat dia menjadi kandidat kuat oposisi yg menantang perdana mentri Mahatir Muhammad. Banyak pihak menganggapnya ini adalah politik kotor partai berkuasa UMNO dan Mahatir Muhammad, bahkan hal ini sampai dikecam PBB.
Dan hasilnya UMNO hampir bangkrut karena banyak negara menolak bekerjasama atau menjalin hubungan bisnis dengan para petinggi UMNO yg juga memiliki bisnis sampingan selain politik. Sedangkan perdana mentri Mahatir juga dikucilkan dari pergaulan dunia (alias jarang di undang di berbagai event kepala negara dunia). Serta banyak program bantuan maupun hutang Malaysia yg gak jadi direalisasikan. Yg akhirnya membuat UMNO tidak lagi menjadi partai berkuasa, angka pengangguran meningkat, inflasi tinggi, dan akhirnya Mahatir juga mengundurkan diri karena partainya justru menolaknya.
2. Tapi kasus yg paling parah adalah kasus penahanan Aung San Suu Kyi yg dilakukan oleh junta militer Myanmar yg dikecam banyak pihak termasuk PBB juga yg akhirnya membuat Myanmar jadi negara miskin karena terisolasi dari pergaulan dunia, tidak bisa mendapatkan bantuan serta hutang, ditambah kena embargo dan daftar merah berbagai negara.
————————————————–
Jadi berkaca dari hal ini maka pemidanaan Anies maupun Cak Imin justru banyak ruginya ketimbang untungnya bagi semua pihak. Itu sebabnya kita punya UU yg melarang Capres dan Cawapres dipidana serta etika politik yg melarang Capres dan Cawapres dijegal dengan pidana menjelang pemilu. Selain jtu pencegalan macam ini rawan Chaos karena para pendukung Cawapres yg dijegal pasti ngamuk.
Ya kecuali kita mau jadi negara gagal demokrasi seperti Afganistan dimana kaum oposisi maupun pesaing rezim Taliban bukannya di penjara lagi tapi dibom bunuh diri biar gak bisa mencalonkan diri lagi selama2nya. Dan hasilnya kalian bisa lihat sendiri apa jadinya Afganistan hari ini ??
Sumber : Status Facebook Agung Baster
Comment