Oleh : Suratno Muchoeri
Tentang Erick Thohir yang keseleo lidah dalam melafalkan aqwamitthoriq diacara 1 Abad NU janganlah kita, apalagi orang2 NU, ikut2an nyinyir nggak brenti2. Ya, klo sekedar kasih saran atau kritik agar Erick belajar lebih rajin lagi itu gakapa2.
Dakwah NU kan fleksibel. Orang2 Jawa jaman dulu serig asal mengucapkan la haula wala quwwata jadi seperti wolowolo kuato dan sejenisnya. Ya itu artinya mereka masih new-comer or beginner di NU. Para kyai selalu sabar dengan hal itu sambil terus membimbing mereka.
Justru klo kita orang NU malah nyinyir dengan yang seperti itu, kalau kemudian orang2 seperti itu terus jadi lari atau meninggalkan NU (ini sangat mungkin terjadi lho & ada buktinya he3), kan itu justru kontraproduktif dan bahkan kontradiksi dengan esensi dakwah yang bersifat mengajak dan merangkul menuju kebaikan dan kemanfangatan.
Katanya, sebenarnya kalimat wallohul muwaffiq ilaa aqwamitthoriq mulai digunakan jadi kalimat penutup khas NU sejak tahun 1970-an. Tadinya itu ya billahittaufiq wal hidayah. Tapi karena dulu banyak politisi-Golkar era Orde-Baru pakai itu sehingga kemudian diganti. Benar atau tidaknya hal ini, wallohu anglamu he3 tapi ini sumbernya (https://pecihitam.org/sering-kita-dengar-ternyata-begini…/).
Intinya kita maklumi ajalah keseleonya Erick Thohir. Toh dia juga sudah berjasa ikut mensukseskan acara 1 Abad NU sebagai ketua panita pengarah (SC). Jangan karena nila setitik rusak susu sakbotole he3. Semoga Erick makin rajin mempelajari dan mengamalkan aswaja-annahdliyah. Terus kita lihat apa ke depan masih akan keseleo lagi but I don’t think so, insyaAlloh
Terakhir, mohon didoakan he3 semoga saya besok2 komisaris ya, al-faatihah….
Danke
Sumber : Status Facebook Suratno Muchoeri
Comment