by

Dialog Ustaz dan Wong Bodo

P. B. Susetyo
P. B. Susetyo

 

Oleh: S. H. Dewantoro

Seorang Ustaz berceramah dengan penuh semangat: “Sungguh, para penganut wahdatul wujud lebih kafir ketimbang orang Nasrani dan Yahudi. Orang nasrani hanya menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan, orang Yahudi menganggap Uzair sebagai anak Tuhan. Sementara penganut wahdatul wujud mengatakan Tuhan ada pada setiap makhluk. Mereka meyakini bahwa setiap benda itu merupakan Tuhan.”

Seorang lelaki yang menamai dirinya Wong Bodo menyimak apa yang diceramahkan Sang Ustaz, lalu menanggapinya sehingga terjadilah obrolan berikut.

Wong Bodo: “Ustaz, di manakah sebenarnya Tuhan itu berada?”

Ustaz menjawab: “Tentu saja, sesuai Al Qur’an, Tuhan ada di atas arasy.”

Wong Bodo: “Ustaz, arasy itu ada di mana? Lalu jika Tuhan di atas arasy, apakah artinya di bawah arasy tidak ada Tuhan? Lalu, Tuhan yang terbatasi oleh atas dan bawah, apakah itu Tuhan yang sebenarnya karena dia punya batasan. Apa bedanya Tuhan yang demikian dengan makhluk yang punya batasan sehingga bisa dikatakan adi atas atau di bawah sesuatu?”

Ustaz: “Itu cara bertanya orang filsafat yang bid’ah.”

Wong Bodo: “Jika memang di balik segala sesuatu itu yang ada memang bukan Tuhan, lalu ada siapa? Jika maujud hakiki itu bukan hanya Tuhan itu sendiri, lalu apakah artinya ada keberadaan lain yang punya kemandirian keberadaan yang terlepas dari Tuhan?”

Ustaz: “Lagi-lagi itu pertanyaan bid’ah yang tak pernah ada di masa salafussholeh!”

Wong Bodo: “Kalau begitu, memang lebih enak menjadi wong bodo karena tak mengenal konsep bid’ah. Setiap pertanyaan adalah pintu menuju kebenaran..dan kebenaran akan diberikan oleh Dia yang Maha Tahu memancar dari nurani setiap orang.”

Ustaz: “Kullu bid’atun dholalah, kullu dholalatun finnaar!”

Wong Bodo: “Saya sudah merasakan surga dalam ‘kebodohan’ saya.”

Ustaz: “Tidak mungkin! Hanya yang mengikuti Allah, rasul-Nya, dan salafusshalih yang masuk surga. Selainnya pasti masuk neraka!”

Wong Bodo: “Saya tak perlu masuk ke surga mana pun karena surga itu sudah ada di dalam diri saya. Ia bukan sesuatu yang ada di luar sana, tapi ada bersama saya. Tak terpisahkan!”

Ustaz: “Anda benar-benar ahli bid’ah, mengatakan sesuatu yang tak pernah dikatakan oleh Allah, nabi, dan ulama yang shalih!”

Wong Bodo: “Mboten nopo-nopo. Kulo nderek mawon rasa sayekti. Saya mengikuti tuntunan dari pusat hati saya sendiri, yang pasti membimbing pada kebenaran.  Saya sudah merasakan kebenaran dan bisa memutuskan mana jalan yang benar secara mandiri, apalagi yang saya perlukan jika Gusti selalu bersama saya dan keberadaan-Nya yang ‘aqrobu min hablil wariid’ sudah selalu saya rasakan dan cahaya-Nya menerangi jiwa saya?”

Ustaz: “??”

Wong Bodo: “Peace!”

 

Sumber: setyochannel.blogspot.co.id

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed