by

Debat Bukan untuk Bermusuhan, Tapi Adu Logika

Oleh : Rumail Abbas

Aku masih punya beberapa gagasan tentang ketiga buku Mun’im. Sebagiannya sudah saya tunjukkan di “debat” kemarin malam.Gagasan yang akan saya tulis hanyalah ikhtiar menyemarakkan keagungan ilmu pengetahuan saja. Dari sana, ada tiga tujuan : Pertama, biar kita bisa mengetahui lawan bicara (baca: Mun’im) kita dengan baik, apa yang mau ia sampaikan, apa yang menjadi ide besarnya, dan kenapa ia bisa memiliki kesimpulan seperti itu.

Kedua, biar orang-orang yang insinuasi tanpa dasar bisa tahu diri, bahwa apa yang ia tuduhkan pada Mun’im bukannya salah alamat, tapi salah sasaran dan bebal. Karena apa yang orang-orang tuduhkan bahwa Mun’im telah lancang pada Alquran sebenarnya terlalu mengada-ada. Meskipun tuduhan itu dipertegasnya dengan “bantahan valid”, “logis mampus!”, “sangat faktual”, saya anggap meleset.

Kenapa?Sebagai pembaca yang baik, sekaligus memiliki kolega diskusi yang punya basis literatur yang setara, kami tidak menemukan apa yang dituduhkan kecuali dibuat-buat. Ketiga, setelah saya uraian ide-ide Mun’im, saya mengajak intelektual Alquran & sarjana Historia untuk dialog. Apa yang Mun’im sampaikan dalam semua bukunya sangat bisa dikoreksi, dan bisa “dikalahkan”.

Namun cara yang paling sahih dan bermartabat untuk mengalahkannya tentu saja dengan jalan saintifik dan ilmiah. Apa saja gagasan saya itu?Tenang, hampir saja selesai. Setelah rampung, bakal saya unggah.*macak Gus Nuruddin yang selalu nge-ghosting di setiap status*.

Sumber : Status Facebook Rumail Abbas

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed