Oleh: Erizeli Bandaro
Menag mengusulkan agar biaya haji 2023 naik menjadi Rp 69.193.733,60 per jemaah, naik hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Itu usulan pemerintah.
Loh katanya dana BPKH itu bisa mampu bayar biaya penyelenggaran haji? Nih kata ketua BPKH di DPR “ nilai manfaat para calon jemaah haji aman. Nilai manfaat haji bersifat likuid saat ini sebesar Rp48,97 triliun. Tapi toh kalau ditanya kemampuan, kita punya 48,97 triliun, 20 triliun saja kita ada uangnya.
Ada dimana ?
Ya di bank, ya di SBN, Ya di saham bank muamalat. “
“ Terus masalahnya apa? Kenapa akhirnya jamaah harus nombok 70%. “
Boleh engga udin pedagang sempak analogikan seperti ini “ Ente titip uang 10 juta untuk ongkos Haji. Uang itu akan di investasikan. Nanti tiga tahun lagi bisa pergi haji. Pas tiga tahun kemudian, ente harus bayar 70% dari onkos piknik. Ente engga perlu tahu berapa return investment dari Rp. 10 juta itu. Pokoknya kurang 70%. Bayar ! atau batal piknik.”
Kenapa begitu ?
Menurut Pemerintah, itu yang paling logis untuk menjaga supaya yang ada di BPKH itu tidak tergerus, ya dengan komposisi seperti itu. Jadi dana manfaat itu dikurangi, tinggal 30 persen, sementara yang 70 persen menjadi tanggung jawab jemaah.
“ Harus patuh kepada pemerintah. Jangan marah dan kecewa. Nanti hajinya tidak mabrur. Sabar diperbanyak. Kata Udin ketika ditanya sama Sudrun yang ngeluh bingung bayar uang tambahan haji.
Comment