Oleh : Mamang Haerudin
Sore hari tadi saya menemukan salah satu potongan video salah seorang da’i viral yakni Ust Syafiq Riza Basalamah. Seorang da’i berkewarganegaraan Indonesia yang diasosiasikan sebagai da’i Wahabi. Ust Syafiq dikedapatkan tengah menyampaikan tabligh akbar di daerah Boyolali, Jawa Tengah. Dalam video tersebut tersorot kamera betapa jamaah yang hadir banyak dan membludak. Fenomena dakwah Ust Syafiq dan para da’i sejenis menarik untuk dicermati.
Soalnya selama ini, biasanya dakwah-dakwah Wahabi selalu mendapatkan perlawanan. Apalagi dakwahnya yang disampaikan oleh da’inya yang berani membid’ah-bid’ahkan amalan-amalan yang kerap dipraktikkan oleh umat Muslim yang berafiliasi kepada salah satu Ormas Islam tertentu. Namun, ternyata para da’i Wahabi pun punya ekspresi berdakwah yang berbeda-beda. Ust Syafiq ini termasuk da’i Wahabi (ini istilah untuk memudahkan saja, bukan untuk niat mencela) yang malah apresiatif terhadap budaya.
Dengan modal kemampuan akademik doktoral dan public speaking yang mumpuni manakala menyampaikan tausiyah, Ust Syafiq memang patut diperhitungkan. Berbagai video tausiyahnya di media sosial memang digandrungi para jamaah lintas Ormas Islam. Bahkan, dalam kegiatan safari dakwahnya, ia memilih busana dengan memakai peci hitam nasional, sarung, termasuk memakai baju batik. Wah wah, sungguh ini kemajuan dakwah Wahabi. Dan fenomena ini yang saya sebut sebagai fenomena dakwah Islam kultural ala Wahabi Nusantara.
Tadinya saya menyangka bahwa tabligh Akbar Ust Syafiq akan dibubarkan. Apalagi belum lama ini LD PBNU mengeluarkan rekomendasi untuk melarang dakwah Wahabi (meskipun akhirnya dianulir PBNU sendiri). Saya pikir, rekomendasi LD PBNU bukan mengada-ada, ia justru merupakan hasil riset dan fakta di lapangan selama bertahun-tahun lamanya. Kalau faktanya demikian, satu pertanyaan, apakah dakwah Wahabi di Indonesia akan mengalami kebangkitan?
Wallahu a’lam
Sumber : Status Facebook Mamang M Haerudin (Aa)
Comment