by

Caci Maki dan Sumpah Serapah

Oleh : Gunawan Muhammad

Seorang politikus PKS, Salman Alfarasi, dulu pernah menyerang K.H. Yahya Cholil Staquf yg kini menjadi Menag dengan memanggilnya “cecunguk”.

Rizieq Shihab dulu jg kerap mencerca Presiden Jokowi dengan kata “goblog” dan menyebut Menteri Agama Lukman Saifudin “kurang ajar”. Amien Rais jg pernah menuding Presiden Jokowi “musuh Allah”.

Kasarnya kata-kata mengingatkan saya ke suasana politik tahun 1960-an. Ketika politik dibangun dengan demagogi dan fanatisme, ketika memaki dan mencerca dianggap ekspresi “berani karena benar”, ketika kebencian dikipasi dan ditiupkan terus menerus — ketika itu kekerasan sedang menanti. Persaingan politik jadi perang, sikap politik jadi absolut, dan militansi jadi kebengisan.

Kita pernah mengalaminya menjelang 1965. RRT pernah mengalaminya di masa “Revolusi Kebudayaan”, ketika Mao Zhedong, Ketua Partai Komunis, memperkukuh posisinya dan membasmi pesaingnya.

Kita tahu yang tragis dan mengerikan terjadi.

Pra-1965 yg mengumbar kata” kasar adalah kaum atheis. Sekarang ini malah terbalik, kata” kasar itu keluar dari mulut kaum yg mengaku paling beragama.

Sumber : Status Facebook Gunawan Muhammad

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed