by

Berlapang Dada Menerima Perbedaan

Oleh : Asrof Husin

Salah satu hal yg membuat toleransi tidak tercapai dalam kehidupan bernegara adalah adanya emosi keagamaan yg meluap-luap. Emosi itu membuat seseorang tidak bisa bersikap adil kesesama anak bangsa.

Tidak jarang yg berpengetahuan agamapun sering bersikap tidak adil. Mengucapkan atau bersikap bahkan yg bertentangan dengan ajaran agamanya.

Emosi agama harus dicegah dan dialihkan menjadi cinta yang menjadi inti dari ajaran setiap agama. Dengan cara itu, setiap orang akan dapat berhubungan secara harmonis ditengah perbedaan yg ada. Pendidikan menjadi kunci untuk memerangi ancaman terhadap persaudaraan tersebut. Kesalahpahaman tentang ajaran agama berbahaya. Kesalahpahaman terhadap ajaran agama menjadikan orang enggan membantu orang yg berbeda, padahal memberi bantuan apapun tidak terlarang oleh agama untuk diberikan yang tidak seagama.

( KH.Quraish Shihab ).

Dibumi yg satu ini hanya bisa aman dan tenang jika ada toleransi. Syarat utama untuk menjadi toleran adalah harus berlapang dada dan menghargai perbedaan itu. Kita jangan jadikan perbedaan agama menjadi saling merusak.

Kita berlapang dada, sebab perbedaan itu sunatullah, disetujui hukum alam, sebuah keniscayaan dan bukan hanya agama saja yg berbeda namun adat istiadat, bahasa, latar belakang dan macam2. Dan itu memperkaya kehidupan manusia. Perbedaan sebenarnya ada agar kita terus berlomba-lomba dalam kebaikan. Adanya perbedaan menjadi sinyal positif untuk manusia saling berbuat baik satu sama lain, bukan untuk hal negatif.

( KH.Syafii Maarif ).

Toleransi tidak tercapai jika ada emosi keagamaan.

Harusnya yg dikedepankan itu adalah cinta kasih kepada sesama dan bukannya emosi keagamaan.

Salah belajar/kelompok/guru agama, salah memahami agama, hanya menjadi budak doktrin dan tidak mau menggunakan akal sehat, akhirnya menjadi radikal intoleran.

Beragama dengan emosi kebencian yg kronis, melihat keberagaman dan perbedaan sangat benci dan toleransi beragama adalah kafir.

Mereka telah gagal total memahami agama, perbedaan dan keberagaman karena dihati mereka tidak pernah ada cinta kasih.

Syarat utama toleransi harus berlapang dada menghargai perbedaan.

Menghargai perbedaan, menghargai keberagaman, menghormati perbedaan, menghormati keberagaman, dengan berlapang dada, dengan menegakan toleransi beragama.

Kita beda suku, beda agama yang tinggal bersama didalam satu rumah besar yang bernama ” Indonesia “.

Kita ciptakan persatuan, kedamaian dan ketentraman dengan toleransi beragama dan itu bisa dicapai jika tidak ada emosi keagamaan dan yg ada cinta kasih kepada sesama dan harus berlapang dada menghargai perbedaan.

Salam Damai.

Selamat Tahun Baru Imlek 2023/2574 Kongzili.

Sumber : Status Facebook Asrof Husin.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. entah sampe kapan si mayoritas bisa menerima “perbedaan” dgn lapang dada.
    sungguh sulit mewujudkan, bahkan seorang Presiden pun sampe sedih.
    wong beragama kog ngurusi manusia yg beda agama.

News Feed