by

Benarkah Antum Anti Ziarah Kubur?

Maka ini jadi dilema, di satu sisi dia anti kuburan, tapi di sisi lain mertuanya justru ‘aktifis’ kuburan.

Awalnya tiap hari bentrok perang dalil melawan mertua. Dan setelah beberapa hari kemudian, mertua dianggap sudah kalah, karena tidak bisa menjawab semua dalil yang ditembakkan.

Tapi dalam prakteknya, mertua tetap saja ke kuburan, tetapi ziarah kubur, tetap doa kirim pahala dan membacakan fatihah, bahkan tetap shalat di masjid yang ada kuburannya.

* * *

Sampai akhirnya dia berkesempatan umrah dan ziarah ke Masjid Nabawi di Madinah. Tidak bisa percaya awalnya kalau di dalam masjid itu ada tiga kuburan, yaitu Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar radhiyallahuanhuma.

Semua ustadz sudah ditanya dan tidak ada yang bisa memuaskan rasa ingin tahunya. Kenapa masjid disini tidak boleh digunakan shalat kalau ada kuburannya, tetapi kalau di Madinah kok boleh?

Padahal semua guru agama yang mengajar dia selama ini rata-rata lulusan dari Madinah. Cuma kalau ditanya kenapa kita boleh shalat di masjid Nabawi padahal ada tiga kuburan, tidak ada yang bisa memuaskan jawabannya.

Apakah gara-gara tempatnya di Madinah, jadi boleh berbuat syirik? Apakah karena jasad Nabi, Abu Bakar dan Umar memang boleh disembah?

Lama-lama dia ragu-ragu sendiri, kenapa kok jadi beda-beda hukumnya? Kenapa masjid Nabawi tidak dirobohkan dan diratakan dengan tanah?

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat LC MA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed