by

Bangkrut Spiritual

Oleh: Erizeli Bandaro

Hari ini saya sebelum meeting di Hotel yang ada di selatan Jakarta, saya bertemu dengan relasi saya di Pulman Hotel central Park. Oma setelah antar saya dia terus ke Citraland. Relasi saya sempat marah besar kepada pemerintah.

Kekecewaannya ditumpahkan kepada Jokowi karena bisnisnya semakin terpuruk. Dia merasa apa yang sudah dibangun berpuluh tahun akan hilang begitu saja. Rasanya dia tidak bisa bernapas lagi. Takut bangun pagi, membayangkan masa depan yang buruk.

Saya senyum saja. Benarlah. Saya menolak proposal dia. Karena engga masuk akal. Demikian cerita ringkas tentang relasi saya ini. Kalau saya simpulkan cerita itu hanya ada 5 saja. Pertama, hawa nafsu berlebihan. Kedua, sifat amarah. Ketiga, terlalu cinta dunia. Keempat, Tamak. Kelima, pride atau ego.

Saya tidak akan uraikan lebih jauh tentang apa yang sedang dialami relasi saya itu. Saya akan uraikan nilai spiritual terhadap lima hal itu. Pertama. Yang mendorong kita mau bekerja keras mengarungi samudera luas dan tingginya gunung. Karena ada unsur nafsu yang memaksa kita berani dan tanpa lelah. Tetapi nafsu berlebihan itu akan membuat kita lupa akan diri kita. Lama lama jiwa kita dikendalikan hawa nafsu. Saat itu kita menuju kebangkrutan stadium awal.

Kedua. Apabila kebangkrutan awal terjadi. Sifat amarah datang. Mudah mengeluhkan siapa saja itu. Sedikit sedikit kita marah. Sedikit saja orang salah ngomong, kita tersinggung. Kita ingin dunia seperti kita mau. Kita inginkan orang berbuat seperti kita mau. Itu artinya kita masuk kebangkrutan stadium kedua.Ketiga, Apabila kebangkuratan kedua terjadi.

Maka akan muncul sifat ketiga. Apa itu? Kita merasa apapun itu milik kita, yang sangat kita cintai. Apapun akan kita lakukan untuk bisa pertahankan milik itu. Kita faktanya tidak ada manusia yang bisa pertahankan miliknya. Bahkan nyawa saja bisa hilang kapan saja. Itu artinya kita masuk kebangkrutan tahap stadium ketiga.

Kempat, Apabila kebangkrutan udah masuk stadium tiga. Maka stadium empat akan mudah sekali. Apa itu? Tamak. Apapun kita lakukan untuk keluar dari masalah, termasuk menipu atau korup. Kita lupa melihat realita dan lupa berdamai untuk belajar dari masalah, berubah lebih baik karena waktu. Itu artinya kita sudah masuk kabangkrutan stadium empat.

Kelima, apabila kebangkrutan sudah sampai stadium empat, maka yang muncul adalah kebangkrutan stadium lima. Apa itu?. Pride atau ego. Sifat sombong datang. Sombong yang paling telak terhadap kebangkrutan adalah sifat menolak kebenaran yang datang.

Nah kalau kebangkrutan sudah masuk stadium lima, maka itu artinya sudah total bangkrut. Engga akan bisa bangkit lagi. Mengapa? karena yang bangkrut itu adalah spiritual. Kehadiran Tuhan sudah terhalau dari hati. Jadi sumber masalah atau induk kebangkrutan itu adalah hawa nafsu berlebihan.

Apabila kita tidak bisa kendalikan dengan baik maka proses kebangkrutan total itu akan datang dengan sendirinya. Kapan? itu hanya masalah waktu saja. Tetapi kalau anda bisa kendalikan hawa nafsu maka walau bangkrut sekalipun anda bisa bangkit lagi.

Karena sifat marah atau mengeluh, cinta dunia, tamak dan ego tidak ada pada diri anda. Akan selalu ada jaring pengaman untuk anda bisa bangkit lagi. Hidup di maknai sebagai jalan menuju Tuhan saja Apapun yang terjadi,anda akan baik baik saja.

Sambil menanti taksi saya duduk di loby. Ada wanita belia cantik mendekat. Baju tanktop. Dari leher kiri sampai dibelahan dada membusung dihiasi tato bunga. Tanpa ba bi bu.. dia langsung peluk saya. Duh ada apalagi ini.

“Maaf saya terlambat pak.” katanya seraya perlihatkan WA ke saya. Tetapi belum sempat saya baca, ada telp masuk ke dia. Dia menoleh ke belakang. Ada pria melambaikan tangan kepada dia. Pria itu adalah relasi saya tadi. “Maaf pak. Salah orang. Baju hampir sama,“ katanya cuek melangkah kepada relasi saya.

Mereka keluar dengan kendaraan Alphard dan saya naik taksi.

(Sumber: Diskusi dengan Babo)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed