by

Ara Berharap Ganjar Tak Didukung Rocky Gerung

Oleh : Nikmatul Sugiyarto

Wejangan dari guruku yang masih terngiang sampai sekarang itu “jadilah manusia yang bermanfaat”. Sepertinya keberadaan manusia di dunia ini memang saling memanfaatkan kok. Jadi kamu diam saja sebenarnya juga sudah bermanfaat.

Bahkan orang yang berbuat hal buruk sekalipun memiliki daya manfaat yang cukup tinggi. jangan heran, karena peran kita di dunia ini sudah didalangi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Mau jadi seperti ini, ataupun seperti itu sudah ada catatannya masing-masing.

Ya seperti yang nampak pada diri Rocky Gerung, katanya sih pengamat politik, bilangnya juga seorang dosen ataupun akademisi. Tapi kalau berdasarkan omongan yang keluar dari mulutnya, tidak yakin profesinya adalah seorang akademisi. Karena muatannya hanya hal negatif, apalagi saat melayangkan hinaan untuk Presiden Joko Widodo. Beuh lancar banget, sudah seperti ujaran kebencian telah merasuk ke dalam sumsum tulang belakangnya.

Seperti yang terakhir, menghina Jokowi dengan sebutan kotor dan membelokkan maksud tentang pertemuan kerjasama Jokowi bersama pihak China perihal IKN. Katanya Jokowi mau menjual IKN, aduh ini saya nulis sambil mesem-mesem lho guys. Ya gimana, wong megaproyek ini dicita-citakan untuk membangun Indonesia maju kok. Masak mau dijual sih bapak dosen, bukannya maju malah stagnan di negara berkembang terus dong.

Baiklah itu hanya satu dari point pidato panjangnya yang menjadi bahan kegeraman publik. Hal lain yang membuat jengkel saat menghina Jokowi dengan kata kotor bin kejam. Ini untuk ukuran pemimpin negara lho, kawan.

Setidak pro-nya kamu terhadap pemerintah, tahan saja nafsu berkata kasar itu. Atau keluarkan umpatan itu di belakang layar, kenapa harus di hadapan publik yang justru mengundang kecaman karena tindakannya keterlaluan.

Tak heran dari tindakan brutal ini banyak menuai kritik dari tokoh publik. Ada fotografer Darwis Triadi yang bertanya-tanya pada seorang Rocky. Jika Jokowi yang memimpin negara ini, yang disegani lagi dihormati rakyat dan kepala negara-negara di luar sana di sebut sebagai seorang bajingan dengan sifat rendahnya, lalu disebut apakah seorang penipu, pencopet, merkosa?

Tak hanya Darwis yang mengaku hanya berasal dari kalangan partikelir, ada politisi PDIP Maruarar Sirait. Dalam video postingannya, Maru mengungkapkan kesenangannya mendengar tanggapan elegan Jokowi terhadap makian Rocky.

Hanya hal kecil, bukan sesuatu yang berarti untuk dipikirkan sang presiden. Yang dilakukannya kerja saja, karena bukan preferensi Jokowi juga untuk menanggapi kegaduhan yang membuat dongkol relawannya itu.

Maru menilai kotoran yang dilemparkan Rocky ini tidak memiliki efek apapun terhadap Jokowi, karena prioritasnya adalah rakyat Indonesia. Jika tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerjanya renadah, maka itulah yang membuatnya cepat-cepat memikirkan bagaimana solusinya.

Nah saat ini saja angka kepuasan rakyat terhadapnya mencapai 80% lebih kok, bahkan bisa melebihi kepala negara maju di luar sana. Jadi penilaian si Rocky yang tanpa data dan fakta tadi hanya bentuk ujaran kebencian untuk memprovokasi rakyat saja.

Kalau kata Prabowo Rocky adalah seorang ahli psikologi, mungkin dengan begitu harapannya bisa mempengaruhi arah pikiran rakyatnya, ya? Tidak seperti itu, pak. Karena rakyat sekarang sudah mengenal realita yang ada dan bagaimana Jokowi yang suka memastikan kebutuhan rakyatnya tercukupi dengan baik.

Selain bekerja untuk rakyat, waktu lain akan lebih dimanfaatkan Jokowi untuk mencarikan kandidat yang pas memegang amanah rakyat. tak mau berkelit panjang-lebar, Maru yakin Ganjar Pranowo yang kini sudah dipersiapkan PDIP menjadi salah satu kandidatnya akan melanjutkan semua perjuangan Jokowi.

Dan untuk sampai ke arah sana, Jokowi tidak membutuhkan Rocky. Begitu pula Ganjar, tidak membutuhkan Rocky. Malah Maru mengungkapkan jangan sampai hal itu terjadi. Yang diutarakan Maru ini memang menjadi satu pesan bagi kita, bahwa ketenangan Jokowi dalam menghadapi serangan musuh tidak akan menggoyahkan fokusnya.

Kalau kata Darwis tadi mungkin apa yang dilakukan Rocky adalah sebuah pesanan. Entah siapa yang memesan hal receh seperti itu. Tapi kalau kita tarik ke belakang, ada rekam jejaknya yang sangat kentara dengan kubu lawan Jokowi.

Entahlah itu mungkin bentuk gertakan atau malah bentuk menurunkan kredibilitasnya di mata rakyat, semua kemungkinan memang dapat terjadi. Tapi yang jelas saat ini Jokowi tidak akan mempan hanya dengan seruan receh begitu.

Ada orang-orang seperti Maru yang akan mengawal Jokowi, karena mereka bernaung dipartai yang sama. Memiliki kontribusi besar dalam membangun bangsa dan negara ini. Tentu karena semua itu membutuhkan gotong-royong. Maka dari itu Maru yang mewakili kader PDIP tadi menjelaskan dengan terang bahwa fokusnya hanya mengawal Jokowi, bergotong royong membangun negeri, dan pastinya mengawal tugas baru dan besar yang sudah diberikan kepada Ganjar.

Bukan waktunya untuk leha-leha, apalagi mau mencoba mengaburkan warna hitam dan putih karena terseret arus provokator seperti Rocky dan orang di belakangnya. Karena abu-abu bukan stylenya anak-anak PDIP. Jadi yang jelas-jelas saja, mau putih atau hitam. Ya, semua akan back to basic tegak dan lurus dengan hitam dan putih.

Sumber : Status Facebook Nikmatul Sugiyarto

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed