by

Apa yang Didapat Setelah Event MotoGP Berlalu?

Oleh : Hendiria Marantika

Dari 60 ribu penonton pada perhelatan MotoGP kemarin 99% adalah penonton domestik, penonton mancanegara rata² karena sedang berkunjung ke Indonesia (Lombok). Bukan semata² datang untuk menonton event MotoGP. Penonton tertinggi berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, DKI dan penonton lokal dari NTB. Sepertinya itulah yg menjadi concern panitia dan pemerintah, penyelenggaraan berikutnya dimana pendemi sudah menjadi endemi (semoga) penonton mancanegara harus “dibuat tertarik” untuk datang menonton gelaran MotoGP.

Kenapa? tentu karena pemerintah dan penyelenggara tahu betul efek domino dari kedatangan penonton mancanegara terhadap ekonomi baik lokal maupun skala nasional. MotoGP dibroadcast oleh 200 stasiun tv di 200 negara didunia dengan penonton sekitar 400 juta orang. Tiga hari kemarin Mandalika menjadi pusat perhatian dunia MotoGP bukan hanya sekedar balapan, it’s a show, sebuah pertunjukkan sekaligus etalase mempromosikan Indonesia dimata dunia. Lalu apa hubungannya dengan pawang hujan? 🙂

Tahukah anda bahwa biasanya pawang hujan bekerja behind the scene atau dibelakang layar? Lalu kenapa mbak Rara seperti diberi panggung untuk berlenggak lenggok didepan Paddock untuk melakukan ritual yang biasa dia lakukan dan diliput dan dibroadcast Dorna? Apakah Dorna sebagai penyelenggara MotoGP selama puluhan tahun tidak mampu menggunakan science seperti Weather Modification Technology (WMT) atau teknologi rekayasa cuaca?

Jawabannya itu bagian dari show atau pertunjukkan, menampilkan budaya dan kearifan lokal yang membuat MotoGP Indonesia “berbeda” dengan MotoGP yg diselenggarakan oleh 20 negara penyelenggara event MotoGP lainnya. Bagi kita pawang hujan adalah sesuatu hal yang biasa tapi coba liat bagaimana reaksi para rider MotoGP, reaksi crew²nya mereka begitu terkesima dengan aksi yang dilakukan mbak Rara.

Diakun resmi MotoGP menyatakan aksi mbak Rara berhasil dan menyampaikan terimakasih terlepas dari kita percaya atau tidak, benar² berhasil atau tidak tapi penyelenggara seakan berkata; “ini MotoGP Indonesia, jika anda ingin meonton race MotoGP di sirkuit terindah didunia, sambil melihat berbagai destinasi wisata, sambil melihat beragam kearifan lokal dan budaya , atau anda ingin melihat “kesaktian” pawang hujan seperti mbak Rara datanglah kesini, ke MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika”___________________

Bestie…kalau memang kamu tidak bisa menghargai kearifan lokal dan budaya warisan leluhurnu paling tidak janganlah kamu mencemooh dan menghinanya, apakah sudah tidak ada rasa kecintaanmu terhadap Indonesia tempat kamu dilahirkan dan dibesarkan sebagai alasan untuk ikut bangga karena Indonesia telah memukau dunia?

Sumber : Status Facebook Hendiria Marantika

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed