Beda dengan virus influenza yang bisa menular lewat droplets yang ga sengaja tersentuh tangan kita, mikro droplets yang gak sengaja nyembur dan masuk ke hidung atau mulut kita yang sedang mangap, dan lewat udara andai terjadi aerosol (ketika di ruang tertutup, banyak virusnya, suhu rendah).
Makanya, influenza daya tularnya lebih tinggi dibanding HIV jika dilihat dari cara penularannya. Tapi, daya tular ini dapat berkurang ketika banyak manusia yang sudah punya imun terhadap virus ini.
Contoh, SARSCoV2 daya tularnya bisa jadi lebih tinggi ketika belum banyak yang punya imun terhadap virus ini.
Nunggu ada vaksin? RSV yang muncul tahun 1955 sampai saat ini belum ada vaksinnya.
Mudah menular belum tentu berbahaya karena panu juga mudah menular.
Tingkat bahaya virus itu ditentukan apa yang bisa diinfeksi oleh virus itu sendiri. Hal ini dilihat dari reseptornya.
Misalnya, covid 19 reseptornya ACE2, sama seperti HCOVNL63 yang muncul pada tahun 2004. Nanti dibahas lebih lanjut di tulisan berikutnya.
(Sumber: Facebook Nurul Indra)
Comment