by

Antara Surya Paloh, Soneta dan Godbless

Oleh : Sunardian Wirodono

Politik libur pada hari Minggu, kata Pak Emil Salim. Baiklah. Kita omongin saja soal persamaan Anas Syahrul Alimi dengan Surya Paloh. Meski pun sebenarnya lebih mudah mencari perbedaannya. Karena persamaannya mungkin Cuma satu-dua. Misal ASA adalah founder sekaligus CEO Rajawali Indonesia Communication, sementara SP adalah ketua umum Partai Nasdem.

Artinya sama-sama mendirikan dan memiliki. Perkara yang didirikan dan dimiliki berbeda, tak mengubah bahwa mereka sama-sama mendirikan dan memiliki. Dua-duanya, mungkin juga sama-sama punya kecenderungan memberikan surprises. ASA memberikan surprised menyebut dua tapi memberi tiga. Sementara SP menyebut tiga tapi memberi satu. Sana-sama memberi surprised, meski beriannya berbeda. Tapi sama surprisesnya bukan?

Sama-sama kejutan berbau ndangdhut. Siapa menyangka, bahwa pertemuan bersejarah 48 tahun silam, antara Deep Purple dengan God Bless, justeru dibuka intro Smoke on the Water Soneta Group bang haji Rhoma Irama? Hingga-hingga, roadis-crew Deep Purple nongol ke panggung, karena ada yang berani mainin lagu Deep Purple tanpa seijin pemilik. Padal, itu Cuma intro doang, Mas Rodis. Begitu melodi dibelokkan ke Nafsu Serakah, Mas Rodis mundur sambil geleng-geleng kepala. Woooiii, ini pertunjukan sudah dimulai, Bro! Rodis band gaek international, kok amatiran gitu!

Petugas band memang lebih reaktif dibanding ketum band. Sangking-ndene rapetnya Anas menyembunyikan bom surprisenya. Pertinyiinnyi tentu, kenapa Anas menyodorkan Soneta, grup musik ndangdhut dari raja ndangdhut Rhoma Irama? Sebagai pembuka pentas akbar legenda grup musik hard rock internasional dan nasional itu? Apakah ini sintesa antara Deep Purple dengan God Bless? Sintesa atas tesis dan antitesis apa, karena antara Deep Purple dan God Bless tak jauh beda? Bedanya di mana? Sama-sama musiknya.

Aliran atau jenisnya mungkin juga relatif sama. Sama-sama hard-rock. Ketika Achmad Albar menyanyikan She Passed Away, mungkin juga agak susah dibedakan jika lagu itu dinyanyikan Deep Purple. Meskipun pendefinisian hard rock sendiri juga sesuatu yang longgar. Ia juga disebut sebagai heavy metal, dengan berbagai turunannya. Tapi di Indonesia, hardrock sangat berpengaruh pada Oma Irama yang menurunkan hard-ndhut. Soneta jauh lebih dekat pada Deep Purple, daripada God Bless yang dekat lebih jauh dengan Deep Purple. God Bless sendiri pada awalnya lebih deket ke Genesis.

Kalau mau di-duelmeet-kan, mungkin lebih menarik antara God Bless dengan Soneta, untuk mengenang dueel meet mereka tahun 1977 di Istora Senayan. Bayangkan, waktu itu God Bless dengan kekuatan perangkat musik sebesar 4.000 watt, Soneta Group 6.000 watt! Apalagi kalau 46 tahun kemudian kita pertemukan kembali Soneta-God Bless dengan mistery guest Deep Purple. Coba kita sodorkan ide itu pada Surya Paloh, ketika dia dulu menyodorkan tiga nama, dan kemudian siapa yang dideklarasikan. Dari tiga nama itu, Deep Purple, God Bless, Soneta, siapa yang bakal dideklarasikan, eh, dipilih SP? Tidak ada mistery guest pasti.

Beda mainan dengan Jokowi, yang bisa mengajari bagaimana cara bebek berbaris di pematang sawah. Ups! Dilarang ngomong politik pada hari minggu. Pada hari minggu lebih baik kuturut ayah ke kota. Duduk di muka atau di wajah Pak Kusir yang sedang bekerja. Metharming with love! |

Sumber : Status Facebook Sunardian Wirodono III

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed