by

Anies dan Caranya Menjawab

Oleh : Hasyim Muhammad

Video ini sudah banyak muncul di medsos.. Saya ingin mencoba menjelaskan kenapa jawaban Anies seperti itu. Perlu diketahui, Anies menjawab seperti ini bukan pertama kalinya.

Menjelang pencapresan saat ini, Anies akan sangat hati-hati menjawab pertanyaan “pilihan ganda”. Intinya, dia tak mau jawab salah satu pilihan jawaban jika itu terkait kebijakan.

Pertanyaan seperti: apakah naik atau turun? Apakah dilanjut atau dihentikan? Apakah belok kiri atau belok kanan? Semua pertanyaan seperti itu, percayalah tidak akan dijawab.

Kecuali yang tanya adalah Najwa Shihab yang ketika Anies jawab putar-putar, Najwa langsung memotong, “Please, it is yes or no question.” Nah, kalau sudah di-skak seperti ini, baru Anies akan jawab ya atau tidak.

Namun selama penanya tidak punya kesempatan menyela, Anies akan berputar-putar menggunakan kata-kata yang memukau supaya penanya lupa apa yang mereka tanyakan. Meski begitu, penanya akhirnya punya kesimpulan, “Wah, Pak Anies ini memang hebat. Wawasannya luas. Visinya luar biasa.”

Bapak Anies Rasyid Baswedan memang jago sekali dalam berpidato. Tak bisa disangkal itu. Para pendukungnya sangat suka dengan caranya berpidato. Dahulu, saat Anies masih mendukung Jokowi, pendukung Jokowi juga berdecak kagum saat Anies berpidato.

Lalu, kenapa Anies tidak mau menjawab “pertanyaan iya atau tidak” seperti itu? Betikut ini penjelasan yang perlu kita ketahui.

Anies saat ini didukung oleh orang-orang yang bisa dianggap anti-Jokowi. Bagi mereka, semua keputusan Jokowi dianggap sebagai keburukan. Meski itu nyata-nyata sebuah kebaikan.

Misalnya, memindah ibukota. Jauh sebelum Jokowi memutuskan tentang IKN, ini sudah menjadi impian bangsa ini. Tapi keputusan tentang IKN “menjadi buruk” karena yang mengeksekusi adalah Jokowi.

Contoh lain: jalan tol. Ini impian seluruh rakyat Indonesia sejak dulu. Tapi karena yang bisa mengeksekusi adalah Jokowi, maka jalan tol adalah sebuah keburukan.

Begitu juga makin banyaknya bandara, bendungan, pengambil alihan Freeport, dll yang nyata-nyata adalah kebaikan, seketika menjadi buruk karena: Jokowi!

Jokowi ada kelemahan! Iya. Pasti. Dia bukan malaikat. Kelemahannya tidak sedikit! Iya, tidak sedikit. Tapi selama Anda bilang bahwa Jokowi tak punya hasil positif, ya tidak usah mengajak saya diskusi karena Anda termasuk anti-Jokowi.

Oke, lanjut. Anies didukung oleh Anti-Jokowi. Maka, kalau ditanya apakah IKN akan dilanjutkan, apakah jalan tol akan terus ditambah, apakah BPJS akan dinaikkan atau diturunkan, semua pertanyaan itu tak akan dijawab secara pasti.

Karena apa? Karena sebenarnya Anies (dalam hati) sangat mungkin sependapat dengan Jokowi. Sangat mungkin (jika terpilih) melanjutkan pembangunan Jokowi. Namun, dia tak mungkin menjawab itu karena bisa dianggap “sama” dengan Jokowi. Dengan begitu, pendukungnya bisa menarik dukungan.

Dia takut ketika dia menjawab “iya atau tidak”, nantinya dia akan melanggar ucapannya sendiri.

Jadi, tanpa menjawab iya atau tidak, Anies akan meramu kata-kata yang hasil akhirnya adalah, “Aku akan melakukan yang terbaik untuk bangsa ini.”

Kata-kata akan disusun sedemikian rupa supaya dia “terlihat” menguasai pembahasan sari hulu ke hilir. Dengan begitu, dia tak perlu menjawab pertanyaan awalnya dengan jawaban iya atau tidak.

Kalau kamu pernah liat Anies orasi, pidato, atau diwawancara, kamu pasti paham maksud tulisan ini.

Sumber : Status Facebook Hasyim Muhammad

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

News Feed