Tidak demikian dengan Jokowi. Dia dulu memulainya dari tempat terbawah, sebuah bantaran kali di Solo. Tempat di mana air mata dan penderitaan berkubang.
Keringat, air mata adalah sahabatnya. Dia pernah melewatinya, dia sedang melewatinya dan dia masih akan melewatinya.
Dia akan menuntaskan semuanya, sampai kelak tahun 2024 dia kembalikan amanah itu seraya berkata kepada rakyatnya, juga ke langit tinggi : ” Aku sudah menjaga dan memeluknya dengan air mata, darah dan jiwaku.”
-HT-
Sumber : Status Facebook Herry Tjahjono
Comment