by

Ahok Menjangkau, Anies Mengigau

Balai Kota yg dulu sbg rumah rakyat, kini ditutup utk rakyat oleh orang yg di anggap bermartabat pdhl aslinya bangsat. Dia yg tak mampu kerja selalu menyalahkan pendahulunya, dari mulai sampah sampai udara, seolah bukan tanggung jawabnya, tapi memang percuma kita mau menuntut apa kepada sampah berwujud manusia, kita cuma mengelus dada sampai dia distop oleh waktu yg akan mengakhirinya.

Ahok, engkau simbol kebaikan, walau tidak sempurna tapi engkau selalu ada karya, bkn cuma bicara, program jangkau yg engkau gagas akan menembus batas, yg berkelas bisa menyapa kaum yg memelas dalam satu atmosper kepedulian sosial yg terjangkau, engkau selalu memukau ditengah manusia yg selalu mengigau karena tak mampu menjangkau apapun, bisanya hanya mempertontonkan ketololan dan dagelan murahan.

Ahok tak pernah terperosok oleh tindakan yg bobrok, dia sosok yg mampu menohok akan hal yg azasnya kebaikan dan kebenaran, tdk baperan dan melulu pencintraan seperti penggantinya, gayanya selangit otaknya sedikit, maka jgn berharap ada hasil walau sedikit.

Jangkau, program kemanusiaan, kita hrs ikut larut didalamnya. Semoga kita bisa bersama disana tanpa beda, tanpa sekat agama, sosial, atau apa saja. Kita akan bersama sampai kapan saja. Dari sana kita akan melakukan kegiatan dan menjauhi kebiasaan orang-orang yg minus akhlak kebaikan, yg dimana agama selalu dibuat sbg alatnya.

Terima kasih Ahok, sampai ketemu di taman ” JANGKAU” kebahagiaan utk saling berbagi.

 

(Sumber: Facebook Iyyas Subiakto)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed