by

76 Tahun TNI, Mengenal Orang Dibelakangnya

Oleh : Agung Wibawanto

Hari ini (5/10) TNI mencapai usia 76 tahun. TNI pun telah melalui banyak perbaikan dan perubahan serta juga segala dinamika yang terjadi di dalamnya. Saya tidak ingin mengulas sejarah TNI, namun lebih tertarik mengulik dua orang penting yang akan menjadi Pilot dan Co Pilot bagi perjalanan TNI ke depan. Setidaknya 5 tahun ini mengiringi Panglima Tertinggi mereka yakni Presiden RI periode (2019-2024). Kedua orang penting tersebut adalah Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan KASAD, Letjen Andika Perkasa. Siapa mereka, selain yang diketahui bahwa mereka adalah orang dekat Jokowi, atau orang yang dipercaya oleh Jokowi. Kedekatan dan saling percaya antara TNI dengan Pangti nya adalah penting dan menentukan. Berikut beberapa kisah kedua orang tersebut.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara pada 1986 dan Sekolah Penerbang TNI-Angkatan Udara pada 1987. Hadi memulai kariernya sebagai pilot TNI Angkatan Udara di Skadron 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur .Hadi merupakan anak pertama dari pasangan Bambang Sudardo dan Nur Sa’adah. Pada masa muda, Hadi dikenal sebagai sosok yang cerdas, terutama saat masih mengenyam pendidikan di bangku SMA Negeri Lawang, Kabupaten Malang.

Ketika itu, Hadi yang mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dianggap mudah mencerna mata pelajaran. Tak jarang, teman-teman Hadi menganggapnya sebagai si “otak setan”, “Temannya (SMA) kalau ketemu saya bilang, Hadi itu memang otak setan,” kata Bambang. Sejak kecil, Hadi memang memiliki keinginan untuk menjadi prajurit TNI. Ayahnya yang merupakan prajurit sersan mayor di Landasan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh memotivasi Hadi untuk ikut mengabdikan dirinya di dunia kemiliteran. Akhirnya, setelah lulusan dari SMA Negeri Lawang, Hadi langsung masuk Akademi Angkatan Udara (AAU) dan lulus pada tahun 1986.Ada sebuah kisah yang menunjukkan “chemistry” Hadi dengan Presiden Joko Widodo.

Saat itu Jokowi meresmikan pesawat N219 sebagai pesawat Nurtanio di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/11/2017). Dalam peresmian itu, Jokowi ditemani puluhan anak sekolah dasar. Mereka mengenakan baju seragam sekolah dan topi biru dengan tulisan N219 .Namun, ada kejadian tak terduga. Setelah Jokowi mengucapkan kalimat peresmiannya, salah satu siswi yang berada di barisan paling depan muntah. Jokowi yang melihat peristiwa tersebut langsung menggerakkan tangannya menunjuk ke arah anak perempuan yang muntah itu. Ia meminta ajudan membawa anak itu beristirahat. Namun, kode Jokowi itu tak langsung cepat ditangkap ajudannya.

Justru KSAU Hadi Tjahjanto yang langsung menangkap kode dari gerak-gerik Jokowi itu. Dengan sigap, Hadi langsung menggendong bocah SD tersebut untuk membawanya beristirahat di bagian belakang pesawat. Dalam menyikapi issue miring tentang keluarganya, Hadi tidak mau ambil pusing. Malah dia ingin mengajak pelaku penyebar fitnah itu minum kopi bersama. “Enggak apa-apa, wong nanti hilang sendiri,” ucapnya di Markas Besar TNI di Cilangkap, Senin, 11 Desember 2017.Ajakan ngopi itu, kata Hadi, bertujuan agar sang penyebar isu miring tersebut dapat mengetahui keluarga dia yang sebenarnya, “Kalau perlu, saya ajak ngopi biar tahu keluarga saya,” ujarnya.

Kabar miring menyerang Nanny Hadi Tjahjanto, istri Hadi. “Istri saya asli orang Singosari, makannya nasi jagung, nama bapaknya Soedjai Wiryoatmodjo, ibunya Arbaiyah,” kata Hadi. Kabar miring tersebut berawal dari akun Instagram milik @_mbok.gayyung._, yang mengatakan nama asli istri Hadi adalah Lim Siok Lan. Tidak ingin menindak akun yang telah memojokkan dirinya di dunia maya, Panglima malah menanggapi hal itu dengan tertawa dan tidak mau memusingkan hal tersebut. Mungkin kesal jika apa yang kita raih dikaitkan dengan faktor “luck” apalagi jika disebut semata peran orang lain.

Begitu pun KASAD, Letjen Andika Perkasa yang dianggap hanya karena seorang menantu AM Hendropiyono, “Ya itu tadi, monggo mau ngomong apa juga saya kondisinya begini, keadaan saya begini, dan dari dulu juga begini. Enggak ada yang saya komentari lagi, terserah,” kata Andika (22/11/2018).Terlepas dari hubungan keluarga dengan mantan kepala BIN (Badan Intelijen Negara) itu, Andika sendiri memang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan rekan satu angkatan dan senior. Selain menjadi lulusan terbaik Seskoad (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat) pada 1999/2000, dia juga lulus dari Unversitas Harvard dan Universitas George Washington.

Namun ada satu prestasi operasi militer amat cemerlang yang dilakukan oleh Andika. Dikutip dari bbc.co.uk, Pada tahun 2002 salah satu letnan Al-Qaeda yang merupakan tangan kanan Osama bin Laden, Omar al-Faruq merencanakan pemboman kedutaan Amerika Serikat (AS) di berbagai negara. Faruq yang sudah dilatih menjadi teroris sejak tahun 1990 di Afghanistan dan menjadi orang kepercayaan Osama bin Laden menyatakan akan memerangi AS dimanapun, kapanpun. Sasaran al-Faruq ialah mengebom kedutaan AS di Asia Tenggara. Sialnya, Kedutaan AS di Indonesia dipilihnya sebagai debut teror al-Faruq.

Entah dengan cara apa Omar al-Faruq berhasil masuk ke Tanah Air dan sudah merancang serangan ke kedutaan AS di Jakarta. Untung aparat keamanan Indonesia termasuk TNI berhasil mencium kegiatan teroris ini. TNI segera merespon cepat dan berhasil mengetahui keberadaan Omar -al-Faruq. Dibentuklah tim Buru Sergap yang dipimpin oleh Letjen Andika mengingat dirinya pernah jadi Komandan Tim 3 Sat.Gultor 81. Operasi penangkapan segera dilakukan sebelum semuanya terlambat. Tim buru sergap TNI ini bergerak cepat ke tempat persembunyian Omar al-Faruq di Bogor. Tanpa kesulitan berarti, tim berhasil meringkus al-Faruq di Masjid Jami’ Bogor pada 5 Juni 2002. Usai diamankan, al-Farouq dierahkan ke pihak AS dan dikirim ke fasilitas penahanan Bagram di Irak.

Namun al-Faruq berhasil kabur dari Bagram pada Juli 2005. Hingga akhirnya pada 25 September 2005, 200 personel pasukan komando Inggris menyatroni persembunyian al-Faruq di al-Tuninnah Basra, Irak. Sempat terjadi baku tembak hingga akhirnya al-Faruq tewas setelah tersambar peluru. Lepas dari segala kontroversi kedua tokoh penting TNI di atas, Indonesia dengan Jokowi sebagai Presidennya memang tengah gencar menghadapi tantangan infiltrasi ideologi asing yang ingin menggantikan Pancasila. PKI meski sudah tidak terdengar namun tetap harus selalui diwaspadai sebagai bahaya laten. Dan kini yang sudah semakin terang dan semakin terbuka adalah Gerakan Khilafah.

Mereka semakin tidak sungkan lagi masuk ke pengajian di masjid-masjid, sekolah-sekolah, kampus bahkan lembaga pemerintahan. Seolah ingin menantang aparat kepolisian maupun TNI sebagai benteng pertahanan dan keamanan negara. Kedua tokoh ini harus bersatupadu dibantu KSAU, KSAL dan Kapolri, melawan, membumihanguskan serta menindak tegas musuh-musuh negara. (Awib)

#DirgahayuTNI#RakyatDukungTNI#RakyatDukungPolri

(Dari beberapa sumber)

Sumber : Status Facebook Agung Wibawanto

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed