sunardian wirodono
Betsapa Panjangnya Kemarau
Apakah Muhammad, Kanjeng Nabi Rasulullah shallallahu’ alaihi wasallam hepi dengan alasan Abdul Somad Batubara, yang disebut-sebut ustadz atau guru agama itu? Bahwa dirinya tidak bersalah, karena itu soal keyakinan agamanya, dengan rujukan kitab sucinya, dan itu kajian tertutup? Kajian tertutup kok divideo dan kemudian bisa bocor!
Net, Buruk Muka Cermin Dibelah
Net-TV Korban Terakhir
Penilaian itu bukan hanya berlebihan, melainkan klasik. Kualitas program Net saya kira tak lebih baik dibanding stasiun TV lainnya. Tak bagus-bagus banget. Siaran-siaran lawaknya, dengan andalan Sule dan Cak Lontong, juga bukan siaran lawak yang dibilang 'cerdas'. Bahkan body-shaming yang dilakukannya menunjukkan kualitas lawak mereka ketinggalan jaman.
Rektor Impor
Tingkat kualitas, sertifikasi dan standardisasi, tentu saja selama ini (atau itu) akan masih dipegang oleh negara-negara adikuasa seperti AS dan Eropa. Dan itu artinya dengan ketentuan dan syarat berlaku. Meski pun sebenarnya beberapa perguruan tinggi kita masuk dalam capaian peringkat internasional yang tidak buruk, meski masih sangat minim.
Misa untuk Mbah Maimoen
Tak banyak tokoh seperti Mbah Mun ini. Kebanyakan model peramu politik dengan agama sebagai jalan gelap, bukannya jalan terang. Mau disebutkan namanya? Nggak ah, nanti dikira pencemaran nama baik. Kan fitnah namanya, karena orang-orang itu blas nggak punya nama baik. Ada yang ngaku bagian dari partai allah, tapi kelakuan kayak setan. Ada yang katanya berangkat umroh, padahal lemes gara-gara chatting sex.
Matinya Kritikus
Walau pun jika ditelisik, yang berkomentar itu ternyata track record atau rekam jejak digitalnya sama saja. Itu jika melihat postingannya selama proses pilpres lalu. Meski postingan-postingan nyinyir dan hoax mereka kini sudah banyak dihapus.
Dikiranya sebutan kecebong dan kampret mudah dihapus. Senyatanya, pertarungan terus dibangun. Bahkan setelah Prabowo tampak loyo, dan hopingan dengan kubu Jokowi, kini Anies Baswedan menjadi jagoan baru. Untuk digadang-gadang jadi Kuda Troya capres 2024 mendatang.
Agama dan Spiritualitas
Seni Sebagai gaya Hidup
Hidup Itu Indah
Bagaimana ia menjalin relasi dengan manusia, akan menjadi ukuran penting. Bukan melulu diukur hubungan dengan yang di atas. Apalagi jika tuhan maha di mana saja, ia bisa juga di bawah. Bukan sebuah kehinaan. Sebagaimana ada adagium sorga di bawah telapak kaki Ibu. Kenapa bukan di atas ubun-ubun Ibu? Siapa yang membuat ungkapan itu? Bagaimana logikanya bisa ketemu kalimat seperti itu? Kenapa tidak dituding pelecehan sorga? Takut kena semprot the power of emak-emak?