sunardian wirodono
Rakyat Kuat, Wakil Bejat
Belum-belum sudah (ini terjemahan adagium Jawa, durung-durung uwis,...), sangat mewarnai para wakil rakyat kita ini. Belum ngapa-ngapa, sudah dapat 'mosi tidak percaya". Meski kalau mosi tidak percaya ini datangnya dari golput, ngapain pakai pengumuman, toh dulu milih juga kagak milih? Kok sekarang mau-maunya bilang mosi tidak percaya?
Siapa yang Memanggil? Sama Saja Bung!
Cilakak banget jika meyakini tunggang-menunggang adalah semata teori konspirasi. Itu artinya, hanya melihat dunia dalam egosentrismenya. Dalam intersubjektivitas, seorang individu selalu memiliki handicap (halangan), ketika berhadapan langsung dengan konspirasi yang begitu besar. Yang bahkan dia sendiri tak menyangka konspirasi sebesar itu ada. Pada level mana?
Nothing But Nets
Dongeng Jutaan Kotak Korek Api
Bubarkan KPK?
Adab dan Biadab
Mari kita lihat berbahayanya klaim antara beragama ekuivalen berakhlak. Karena bahkan Imam Ghazali pun, setelah menulis adanya ulama palsu, mengatakan bahwa belum tentu yang beragama itu berakhlak mulia. Lha kok bisa? Bisa saja! Karena agama tak perlu marah, jika disebut sebagai ‘hanya’ salah satu cara, atau metoda, untuk menuntun manusia menjadi baik adanya. Bukan satu-satunya.
Perdebatan Bumi Manusia
Ada teks dan konteks, sehingga kita tak bisa kaku menerapkan nasihat Akheela pada Mowgli, bahwa kita tak boleh bersiasat, sebagai adab buruk manusia. Di dunia binatang, pada jaman The Jungle Book Rudyard Kipling dari jaman Inggris yang ningrat, ketika itu mereka capek dengan kehidupan lamis penuh tipu-daya.