Mengabaikan Modal Sosial
sunardian wirodono
Mantra Perang Ki Ageng Suryomentaram
Waktu itu, di antara para pejuang, tersebar berita kehebatan Ki Ageng Suryomentaram. Anak raja, Sri Sultan Hamengku Buwana VII, yang lebih memilih hidup di luar istana dan jadi kere. Masih bersaudara dengan Butet Kartaredjasa, karena sesama nak-turun raja Ngayogyakarta yang mengundurkan diri dan mesanggrah di Ambarukmo, yang kini sebagiannya menjadi Ambarukmo Plaza.
Saya Membela Belva
Masing-masing mitra, akan mendapat Rp 1 juta, dari Rp 3,55 juta yang akan diberikan masing-masing pada 5,6 juta peserta (ini angka terakhir, mungkin akan nambah karena jumlah pendaftar), dari 34 propinsi di Indonesia. Meski Kartu Prakerja, tetapi 80-90 persen adalah mereka yang terdampak pandemi coronavirus dan korban PHK.
Arief Budiman, Sebuah Pertemuan
Sebuah telaah klasik tentang Chairil Anwar, yang terasa sangat intimitasnya. Beberapa tahun kemudian, saya sadar, buku itu ternyata skripsi S1 Arief Budiman, sebagai mahasiswa Psikologi UI. Kuliah mulai 1960 dan lulus tahun 1968. Prestasi banget.
Pada Akhirnya Adalah Cinta
Adegan paling dahsyat dalam WGLHS saya rasakan ketika Frank, petinju yang akhirnya jadi tunawisma. Bersama anaknya mengemis di tengah kota menjelang Natal. Mereka menadahkan tangan ke sana-kemari, pada lalu-lalang orang. Waduh, kemiskinan!
Blessing in Disguise Coronavirus
Beberapa waktu lalu keliling kawasan Yogyakarta, saya rasakan jalanan yang lega. Lalu-lintas lancar. Tak semrawut. Mestinya begini kota ideal. Orang hanya keluar jika perlu banget.
Mengingatkan Diri Sendiri
Tapi, ini memang saatnya tantangan dunia. Entah untuk melakukan revolusi mental, reformasi atau restorasi, atau apalah. Untuk menanyakan ulang, menata ulang mengenai apa yang selama ini kita yakini. Dalam dua hal paling fundamental, soal berkeagamaan dan relasi sosial kita. Apa jawaban agama untuk kasus coronavirus?
Informasi Buruk dan Perilakunya
Namun ada juga yang balik bertanya, ngapain nulis yang baik-baik? Lebih apalagi, jika muncul pandangan tak ada yang baik di negeri ini. Nulis yang buruk-buruk, katanya bagian dari memperbaiki. Lantas, siapa yang baik? Dirinya dong, masa’ orang lain!
Khotbah Jumat Ini
Namun karena saya belum sanggup ngimami, meski secara virtual, apalagi jamaahnya handal-handal (karena semua berhandal jepit), maka saya milih bagian khutah saja. Ini saya bocorkan khutbah saya tadi:
Drama-Drama Protokol Efek Corona
Drama-drama itu bisa sangat panjang. Lantas, apa kebijaksanaan Anda? Saya ingin melemparkan bahan diskusi remeh, dan sangat teknis. Tanpa harus ngomong politik atau teori konspirasi. Karena apapun, dampaknya sudah mewabah, berantai, dan nyata.