Mata Sipit
Asvi Warman Adam (2010) dengan tegas mengkritisi penghilangan kontribusi etnik Tionghoa dalam layar sejarah bangsa ini. Sejarah etnik Tionghoa di Indonesia bukan hanya berkutat pada sejarah "candu" yang selama ini sering di-blowup. Selama ini hanya diajarkan bahwa "pembentuk" sejarah dan budaya bangsa ini hanyalah budaya India (Hindu-Budha), Arab (Islam) dan Eropa (Kristen) yang mempengaruhi budaya lokal.