Dunia
Pilih Kemajuan Seperti China Atau Pakistan?
Membaca fakta ini, saya sedikit khawatir menemukan fakta di sekolah-sekolah kita. Ada kemiripan juga dengan Pakistan. Dari penelitian lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menemukan lebih dari 40% guru agama di Indonesia berpendapat bahwa belajar ilmu pengetahuan tidak penting, yang penting adalah ilmu agama. Mudah-mudahan hasil survei tsb.tidak benar-benar menggambarkan fakta di kalangan guru.
Hasil Laut Indonesia Merajai Dunia
Soal Al Liwa dan Ar Rayyan Hanya Motif Politik
Waspada Masjid dan Majelis Taklim
Lagi, Habib Lutfi Bin Ali Yahya Masuk 500 Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia
Di usia beliau yang ke 70 puluh pada bulan November ini saya tidak kunjung faham, makna pesan yang selalu diulang-ulang, "jangan memalukan kangjeng kangjeng Nabi dan guru-guru dihadapan Gusti Allah".
Penerimaan masyarakat pada beliau jika disederhanakan adalah hanya "impact" dari konsistensi beliau dalam menjaga kehormatan Nabi dihadapan Allah dan menjaga muruah guru-gurunya.
Dunia Tak Seperti Apa Yang Terlihat
Oleh: Denny Siregar
Yang harus kita akui selama 32 tahun kepemimpinan Soeharto adalah betapa efektifnya intelijennya bekerja.
Soeharto tidak perlu menerjunkan banyak tim intelijen ke masyarakat, ia menggunakan masyarakat itu sebagai intel-nya. Penerapan sistem penggalian informasi yang mengerucut sampai Rukun Warga dan Rukun Tetangga, adalah sistem yang sangat efektif, bagai kinerja sebuah mesin besar memasok informasi ke kantor pusat.
Tugas Utama Nabi Muhammad SAW Bukan Meng-Islam-kan Dunia
Oleh : Dr H Nadirsyah Hosen LLM MA PhD
"Kalau seandainya Tuhanmu menghendaki, tentu berimanlah semua manusia di bumi. Maka apakah engkau (Muhammad) akan memaksa manusia hingga mereka menjadi orang-orang yang beriman semua?" (QS Yunus 10:99).
Banyak yang kaget rupanya ketika disodorkan ayat ini. Misi utama Nabi itu sejatinya bukan untuk menaklukkan dunia dan mengislamkan semua orang.