Aswaja
Pilpres 2019 Perang Ideologi Aswaja Dengan Wahabi
NU Menurut "Mereka"
Ia melanjutkan, bahwa kondisi Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Banyak sentimen agama yang digaungkan oleh oknum yang berkepentingan. Banyak isu SARA yang lebih mengarah pada masyarakat minoritas. Di sini peran NU sangat nyata dan terbukti selalu ada menolong, membela dan ikut memperjuangkan keadilan dan hak warga negara bagi non muslim.
.
Membungkam Kelompok Anti Islam Nusantara
Namun keluasan cakupan al-Quran Hadits tersebut, tidak semua dimengerti umat Islam. Ada umat Islam yang memahami Islam itu hanya berdasar ayat-ayat perang saja sehingga melahirkan perilaku keras, radikal, destruktif dan anti toleran. Mereka memahami Islam, ya memang seperti itu, harus seperti itu, dan jika tidak seperti itu bukan Islam. Padahal justru mayoritas dalil dalam ajaran Islam itu berisi ayat-ayat damai, ayat ramah, ayat rahmah, ayat pencerah dan ayat kekeluargaan (ukhuwah).
Pendukung Tagar Itu Memang Ahlul Fitnah
Mengapa NU Penting Bagi Indonesia
Santri Aswaja VS Mahasiswa Wahabi
Santri Aswaja : kata di mana menanyakan tempat, sedangkan Allah tidak membutuhkan tempat. karena tempat adalah makhluk sedang Allah ada sebelum makhluk. Jika abang mendengar raja menduduki wilayah Majapahit artinya sang raja menguasai wilayah itu bukan menduduki seperti abang duduk di kursi. Jika kamu berkata pada istrimu, “kamu selalu ada dalam hatiku” bukan berarti istrinya masuk kedalam hatimu. mana bisa?.
Siapa Presidenmu?
NU Garis Lurus dan Kesombongan Kultural
Wali Allah Tak Akan Muncul dari Wahabi dan Syiah
Tiga kitab dari Ustadz Taslim, kitab al-azhar fi muwajahat al-fikri al-irhabi (azhaf dalam memerangi pemikiran teroris hasil muktamar), Aqidah Ahlu Sunah wal Jamaah karya Syekh Ali Jumah, al-Washit fi aqaid al-imam Asy'ari.
Dan 1 kitab dari Syekh Ghulam, kitab Majalis Syekh Sayidina Abdul Qadir al-Jilani.