by

ZA dan Hukum yang Menimpanya

Di antara dua versi cerita ini, manakah yang benar? Menurut saya keduanya sama-sama logis. Tinggal kita cari data yang memperkuat salah satu kesaksian, entah versi Mat atau versi ZA dan VN.

Ada data yang menarik di website Pengadilan Negeri Kepanjen. Di sana dimuat keputusan pengadilan di bulan Desember terhadap M. Ali Wafa alias Mat, atas tindak pidana pembegalan yang dia lakukan bersama Misnan di bulan Agustus 2019. Nah lho!? Bagaimana ceritanya?

Pada 25 Agustus 2019 Misnan dan Mat menghentikan paksa dua orang yang tengah berboncengan melintasi kebun tebu di Gondanglegi. Kunci motornya disita dan korban dipaksa menuntun motornya menuju ke dalam kebun tebu. Di sana Misnan dan Mat merampas kedua HP korban dan minta uang 500 ribu rupiah. Jika tidak dituruti mereka mengancam akan memperkosa korban.

Kedua korban hanya bisa memberi 300 ribu. Karena dianggap kurang, Misnan dan Mat menyadera salah satu korban dan motornya, sementara satu korbannya lagi dipaksa untuk mencari kekurangan 200 ribu. 15 menit kemudian si korban kembali dan menyerahkan uang 200 ribu kepada para begal itu. Kedua korban pun akhirnya dilepas. Dari hasil perampokan itu Misnan dan Mat membaginya sama rata. Masing-masing mendapatkan sebuah HP dan uang 250 ribu.

Dilihat dari kasus di bulan Agustus itu, modus operandinya mirip sekali dengan apa yang dialami ZA dan VN sebulan setelahnya. Pelaku dan lokasinya sama. Bedanya, kali ini korbannya melawan. Misnan tewas tertusuk sedangkan Mat ditangkap sehari kemudian.

Mat akhirnya disidang atas perbuatan yang dia lakukan di bulan Agustus. Dan vonis bersalah dijatuhkan kepadanya di bulan Desember. Jika Misnan tidak tewas ditikam ZA di bulan September, tentu dia juga masuk penjara bersama Mat.

Dari situ saya simpulkan bahwa kesaksian ZA dan VN lebih bisa dipercaya karena cara beraksi Misnan dan Mat ternyata sama persis di setiap aksi mereka. Yaitu mencegat pengendara lewat, merampas kunci motor, menggiring korbannya ke tengah kebun tebu agar leluasa mengerjai mereka di sana.

Tapi kenapa sekarang ada pihak yang mengajak kita untuk lebih percaya cerita versi Mat? Apalagi sampai mempermasalahkan status pernikahan ZA.

Kepada siapapun yang selama ini berusaha memviralkan cerita versi Mat dan mempermasalahkan status pernikahan ZA, saya mau tanyakan ini:

Kalaupun ternyata ZA memang selingkuh sama VN (kita sama-sama tidak tahu soal itu), apa lantas kita mendukung para begal seperti Misnan dan Mat? Menurutmu ini negara hukum apa sinetron Azab, sih?

Sumber : Status Facebook Aji Prasetyo

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed