by

Xiami, Jualan HP Atau Komunisme?

FALSAFAH UNTUNG TIPIS PRODUK NEGARA KOMUNIS AKAN MENGANCAM PEBISNIS KAPITALIS

Selama ini kaum pebisnis di Indonesia menganut model bisnis kapitalis. Cukup banyak pelaku bisnis di Indonesia yg mereguk keuntungan tidak hanya 50%, tapi 100%, 200%, bahkan 1000% !!
Ini tidaklah mengherankan karena semenjak berkuasanya rezim Orba puluhan tahun yg lalu, konsep bisnis Indonesia berkiblat pada Amerika, sehingga gaya bisnis kapitalis lah yg banyak digunakan di Indonesia. 
Namun kini Indonesia tidak lagi berkiblat pada Amerika, dan dengan makin banyaknya produk china dengan harga murah yg memborbardir Indonesia, membuat kaum kapitalis Indonesia terkejut dengan model bisnis Komunis yg mematok keuntungan sangat tipis.

Menjual barang dengan “cuan tipis” (profit rendah) memang merupakan gaya bisnis komunis, dan karena itulah produk dari china yg notabene merupakan negara komunis semuanya murah, bukan karena jelek, tapi memang mereka ambil untungnya tipis sesuai falsafah komunis.
Contoh nyata nya adalah Xiaomi. Pengguna Xiaomi tentu tahu bahwa Xiaomi bukan barang jelek. Tapi faktanya harganya sangat murah (dengan alasan agar terjangkau rakyat). Memang begitulah ciri ponsel komunis.

PEMERINTAH KITA JUGA DITUDUH KOMUNIS GARA-GARA JUAL MURAH

Beberapa waktu yg lalu sempat beredar isyu / hoax yg menuduh pemerintah kita berhaluan komunis.
Sebenarnya isyu ini bermula gara-gara kekesalan para kontraktor swasta yg kalah bersaing bisnis dengan BUMN yg berani ambil tender proyek dengan untung amat tipis ala komunis.

Pengusaha kontraktor swasta Indonesia yg selama ini notabene menganut faham kapitalis, sudah terbiasa berbisnis dengan profit margin yg tinggi (apalagi untuk tender besar), sehingga ketika berhadapan dengan BUMN yg semboyannya kerja-kerja-kerja dan berani untung tipis, pebisnis gaya kapitalis yg berharap laba tinggi langsung kejang-kejang kehilangan harapan.
Dan karena kesal, kaum pengusaha itu akhirnya mencap pemerintah menganut “gaya Komunis” yg membunuh pengusaha swasta (kapitalis)

MODEL BISNIS KOMUNIS AKAN MENGHANTAM PENGUSAHA BERGAYA KAPITALIS

Falsafah bisnis kaum komunis memang akan membuat resah pebisnis bergaya kapitalis.
Di Indonesia selama ini gaya bisnis yang dipakai pengusahanya adalah model kapitalis. Makanya banyak pengusaha Indonesia yg kaya raya mendadak karena bisa jualan dengan keuntungan 100%, 500% dan bahkan 1000%.
Adanya kompetitor bisnis yg menganut faham komunis dan berani jualan dengan untung tipis, jelas akan membuat resah & gelisah pengusaha kapitalis Indonesia.

Sebab bila sebelumnya bisa mematok keuntungan fantastis dimana dengan hanya jualan 1 barang saja sudah bisa membuat seluruh stok balik modal, hal semacam itu tidak dimungkinkan lagi bila ada kompetitor bisnis berfaham komunis.

GELAK TAWA YANG BERUBAH JADI KESUNYIAN

Dulu kaum kapitalis bisa tertawa-tawa sambil mereguk anggur kemenangan yg dituangkan di cawan emas.
Setiap kali ada barang laku terjual dengan harga tinggi, sayup-sayup terdengar suara gelak tawa terbahak-bahak dari dalam ruangan sang pedagang kapitalis.
Namun kini tawa mereka mendadak terhenti akibat adanya kompetitor kaum komunis yg jualan dengan harga murah & untung tipis.

KONSEKUENSI KOMUNISME

Para pebisnis kapitalis tentu akan mengeluh bila harus mengikuti profit margin ala komunis yg sangat rendah.
Sebab keuntungan cuma 5% mana cukup buat merawat koleksi mercy-nya dan membiayai 4 istrinya? Belum lagi jatah bulanan buat para gundik-gundiknya.

Sumber : Status Facebook Joko Santoso

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed