by

WTP, Korupsi & Next Step.

Jadi, instansi X bisa saja dapat opini WTP namun ternyata anggarannya tidak kredibel, ada pemborosan atau bahkan ada korupsinya. Apalagi dengan adanya kejadian atau kasus ini, (bila terbukti) maka sangat jelas ada kemungkinan opini WTP itu bisa juga berdasarkan wani piro. 🙂

Contoh lain terkait audit efisiensi dan efektivitas, bisa menilai suatu pemerintah anggarannya tidak kredibel: daerah yg banyak balita kurang gizi justru anggaran untuk menanggulanginya sedikit, akan tetapi ada banyak anggaran yg lebih besar untuk bangun rumah dinas pejabat, anggaran rapat-rapat, anggaran perjalanan dinas dan sebagainya. Atau anggaran untuk subsidi BBM sangat besar sementara anggaran untuk insfrastruktur dan belanja produktif sangat kecil, terbatas, bahkan tidak ada.

“Opini WTP saja ada korupsi, apalagi WDP dan Disclaimer”. Ini adalah contoh logika yg salah kaprah akibat salah paham atau tidak paham 🙂 Apapun opini Laporan Keuangannya, tidak ada hubungan sebab akibat dengan kasus korupsi. Juga tidak ada hubungannya dengan kinerja dan pelayanan masyarakat. Sangat mungkin, opininya tidak WTP, tapi pelayanan masyarakat baik, kinerja baik, dan berefek pada kepuasan dan kesejahteran rakyat.

Tapi tentu saja kualitas terbaik bila Laporan Keuangannya WTP, tidak korupsi, anggaran kredibel, kinerja baik, pelayanan baik, publik puas dan rakyat sejahtera. Tentulah birokrasnya adalah manusia setengah dewa. Karena mereka jujur dan amanah dalam bekerja. 🙂

*Just my opinion

Sumber : facebook  Amirsyah Amirsyah

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed